Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan yang melakukan ekspor kopra ke berbagai negara.
Kopra merupakan produk turunan berbahan utama buah kelapa yang dikeringkan. Siapa sangka, kelapa kering ini menjadi incaran berbagai negara di luar negeri.
Ekspor kopra tak terelakkan, jumlahnya mencapai puluhan ton. Kopra asal Sulawesi mendarat di belahan negara Asia seperti India, Thailand, Pakistan, hingga Vietnam.
“Kelapa dan produk turunannya memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu, petani kelapa di Sulawesi Selatan harus diberdayakan dengan meningkatkan kualitas produk ekspor kelapa dan turunannya. Kadin Indonesia akan terus mengedukasi dan mengoptimalkan potensi UMKM-UMKM binaan.” Kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Dian
Prasetio.
Dia menambahkan salah satu kunci dalam memperbaiki perekonomian bangsa adalah dengan peningkatan ekspor. Hal itu membutuhkan peningkatan kualitas produk-produk ekspor Indonesia. Permintaan terhadap komoditas kelapa dan turunannya cukup tinggi dari pasar internasional.
Untuk mendukung pengembangan sektor ini, Kadin Indonesia menggandeng PT Restu Graha Dana dan CV Aflaha Coconut Mandiri. Mereka bertekad untuk bekerja sama dalam membina, menyerap produk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani.
Sampai saat ini, PT Restu Graha Dana dan CV Aflaha Coconut Mandiri telah mengekspor kopra asal Sulawesi Selatan dan provinsi lain di Sulawesi ke beberapa negara tujuan, antara lain Pakistan, Afganistan, India dan Uni Emirat Arab. (N-2)
Kehadiran Surya Paloh di Sulsel dalam rangka menghadiri dan membuka langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang digelar di Kota Makassar mulai 8 hingga 10 Agusutus 2025.
Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik kedua secara nasional, setelah Jawa Barat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berupaya mengatasi tantangan IPM Sulawesi Selatan yang saat ini berada di angka 72,13 (data BPS 2024).
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan IDAI menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku KIA, Membangun Generasi Emas.
Berdasarkan data, hanya sekitar 27% irigasi di Sulsel yang dalam kondisi baik, sementara 41% mengalami kerusakan sedang hingga berat dan sisanya mengalami kerusakan ringan.
PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya dalam menanggulangi stunting dan malnutrisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved