Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Keluarga Minta Polisi Transparan Ungkap Terbunuhnya Letkol (Purn) Mubin di Lembang

Depi Gunawan
19/8/2022 21:21
Keluarga Minta Polisi Transparan Ungkap Terbunuhnya Letkol (Purn) Mubin di Lembang
Mutia dan Endang Amelia, anak dari almarhum Muhammad Mubin yang tewas dengan luka tusuk pada beberapa bagian tubuhnya pada Selasa (16/8)(MI/Depi Gunawan)

PIHAK keluarga korban Letkol (Purn) Muhammad Mubin (60), yang meninggal ditusuk HH alias Aseng di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat berharap polisi transparan dalam mengungkap kasus ini. Jangan sampai masyarakat malah percaya kepada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam penanganan kasus ini

Melalui kedua putri korban, Mutia dan Endang Amelia, pihak keluarga meminta agar masyarakat menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus pembunuhan ini kepada kepolisian.

"Kami sangat mengucapkan terima kasih banyak untuk Polres Cimahi dan juga Polda Jabar, dan kami sangat mempercayakan kasus ini hingga tuntas kepada mereka (polisi)," kata mereka seperti dikutip dari akun Instagram Polsek Lembang, Jumat (19/8).

Untuk diketahui, korban merupakan seorang pensiunan (purnawirawan) TNI berpangkat Letnan Kolonel (Letkol), yang tewas dengan luka tusuk pada beberapa bagian tubuh pada Selasa (16/8) sekitar pukul 08.15 WIB. Saat itu, korban hendak mengantar anak bosnya ke sekolah.

Berdasarkan keterangan dari Polda Jawa Barat, penganiayaan ini berawal dari keributan masalah parkir kendaraan. Pelaku, Henry Hernando, 30, alias Aseng langsung diringkus pihak berwajib tanpa perlawanan satu jam setelah kejadian.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut yang berlanjut menjadi perkelahian di depan ruko milik pelaku di Jalan Adiwarta.

"Saat itu korban hendak memarkirkan mobilnya di depan pintu gerbang rumah milik pelaku. Kemudian oleh karyawan, pelaku ditegur agar tidak memarkirkanmob ilnya di depan pintu gerbang rumah," kata Ibrahim di Polda Jabar, Kamis (18/8).

Henry yang saat itu sedang memasak di dapur mendengar keributan lalu keluar. Ia membela karyawannya, lantas beradu mulut dengan korban yang memarkirkan kendaraannya di depan gerbang rumah pelaku.

"Korban malah berbalik memarahi pelaku dan kemudian pelaku langsung menusukkan sebilah pisau yang dibawa pelaku dari dalam rumah," terang Ibrahim.

Kasus penganiayaan yang berujung kematian Muhammad Mubin dikritisi sejumlah pihak, salah satunya oleh Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Sahroni melalui akun Instagram @ahmadsahroni88. Sahroni menilai kepolisian setempat merekayas kronologis kejadin.

"Ada upaya-upaya Polsek setempat untuk merekayasa kejadian dengan meminta damai kepada keluarga Almarhum dengan alasan bahwa pelaku adalah orang kuat dan kenal dekat dengan Polda Jabar," kata Sahroni.

Politikus Nasdem itu menilai, pelaku pembunuhan justru melaporkan insiden kejadian dengan menyudutkan korban yang telah meninggal dunia.

"Laporan yang dibuat sangat menyudutkan almarhum (laporan sepihak dari saksi-saksi karyawan Aseng). Salah satu saksi yang kebetulan yang menyelamatkan anak bos dari Letkol M Mubin membantah kesaksian-kesaksian karyawan Aseng tersebut".

Letjen Yayat mengharapkan dukungan kita semua agar Polisi transparan dalam pengusutan kasus tersebut. @divisihumaspolri tolong sangat perhatian tentang ini," lanjutnya. (OL-13)

Baca Juga: Gara-gara Parkir Kendaraan Pria di Lembang Tewas Ditikam



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya