Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, merupakan daerah rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus menguatkan ketangguhan aparatur pemerintahan dan masyarakat menghadapi berbagai ancaman.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) menjadi sebuah konsep upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana. Keltana dibentuk di setiap kelurahan dengan konsep pelibatan aparatur pemerintahan dan masyarakat.
"Keltana itu merupakan konsepsi masa prabencana. Kami berupaya menguatkan resiliensi (ketangguhan) aparat dan masyarakat," ujar Zulkarnain, Kamis (11/8).
Secara administratif wilayah, Kota Sukabumi terbagi menjadi 33 kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan. Zulkarnain menyebut hingga saat ini dari 33 kelurahan, sudah terbentuk Keltana di 15 kelurahan. "Semua kelurahan yang sudah dibentuk sebagai Keltana ditetapkan dalam SK Wali Kota Sukabumi," tuturnya.
Ke-15 Keltana itu berada di Kelurahan Benteng, Kelurahan Cisarua, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kelurahan Cikundul, Kelurahan Sukakarya, Kelurahan Cipanengah, Kelurahan Jayamekar, Kelurahan Limusnunggal, Kelurahan Cikondang, Kelurahan Baros, Kelurahan Subangjaya, Kelurahan Karamat, Kelurahan Karangtengah, dan Kelurahan Gunungpuyuh.
"Penguatan resiliensi dilakukan dengan cara melakukan asesmen kesiapan di setiap kelurahan. Beberapa hari lalu kami laksanakan asesmen di Kelurahan Jayaraksa," sebutnya.
Asesmen dilakukan untuk mendapatkan kelurahan yang layak menjadi Keltana. Zulkarnain merupakan kelurahan yang secara mandiri mampu beradaptasi terhadap potensi bencana dan segera pulih jika terjadi bencana serta meminimalkan risiko.
"Apalagi selama ini Kota Sukabumi termasuk wilayah yang cukup rawan gempa, banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan kebakaran," jelas Zulkarnain.
Terdapat 6 indikator asesmen yang ditekankan suatu kelurahan dinyatakan sebagai Keltana. Indikatornya terdiri dari legislasi, perencanaan, kelembagaan, pendanaan, pengembangan kapasitas, serta penyelenggaraan penanggulangan bencana. "Ada tahapan kelas Keltana yaitu pratama, madya, dan utama," ujarnya.
Setelah dibentuk Keltana, BPBD akan menguatkan pembinaan di wilayah seperti peta dan analisa risiko bencana, memberikan pelatihan terkait kemampuan mengantisipasi prabencana, dan meminimalkan dampak pascabencana.
"Dengan Keltana, risiko bencana bisa diminimalkan, mulai dari kerugian materiil hingga korban jiwa. Resiliensi dimulai dari kelurahan," pungkas Zulkarnain. (OL-15)
Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari mulai Senin (30/6) hingga Minggu (13/7) di 67 desa/kelurahan.
Penanganan bencana saat ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, seperti logistik makanan dan pakaian, serta pemulihan infrastruktur.
DISASTER Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkolaborasi dalam upaya penanggulangan kebakaran dan tanggap darurat.
Salah satu penanganan darurat bencana yang bisa menjadi pembelajaran terkait kepemimpinan dalam fungsi komando adalah penanganan Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi.
Masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan berakhir pada Rabu (17/12). Pemkab Cianjur belum memastikan tanggap darurat tersebut bakal diperpanjang atau tidak.
Beberapa faktor pertimbangan itu di antaranya curah hujan yang masih cukup tinggi. Kondisi itu dikhawatirkan akan memicu bencana susulan.
BUPATI Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengukuhkan relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Senin (23/6).
PEMERINTAH menggelontorkan Rp1,4 miliar dana siap pakai untuk dukungan penanganan bencana, salah satunya banjir di Bekasi.
Anggaran untuk respons cepat terhadap bencana tetap tersedia dan menjadi prioritas pemerintah dalam melindungi masyarakat tidak berubah.
Menko PMK Pratikno memastikan efisiensi anggaran yang saat ini dilakukan tidak akan berdampak pada upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Apel relawan Rumah Zakat juga dilaksanakan di 25 titik di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved