Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ratusan Rumah Sepanjang Pantai Tiku Agam Terancam Abrasi

Mediaindonesia.com
02/8/2022 23:17
Ratusan Rumah Sepanjang Pantai Tiku Agam Terancam Abrasi
Warga termasuk anak-anak tinggal di Pantai Tiku Agam, Jorong Muaro Putih, Sumatra Barat.(ANTARA/STR/Hendra Agusta)

SEKITAR 700 unit rumah di Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, terancam terkena abrasi air laut akibat gelombang pasang melanda daerah itu.
 
Sekretaris Nagari Tiku Lima Jorong, Anaswar, di Lubukbasung, Agam, Selasa (2/8), mengatakan, ratusan unit rumah itu tersebar di Jorong Muaro Putih, sekitar 400 unit dan Jorong Masang 300 unit.
 
"Pemukiman di Muaro Putih merupakan kampung kedua, karena puluhan tahun lalu kampung mereka juga habis akibat abrasi," katanya.
 
Anaswar mengatakan 700 unit rumah itu dengan jarak sekitar 300 sampai 400 meter dari bibir pantai dan sebelumnya berjarak sekitar 1,5 kilometer.

Hal itu terjadi akibat abrasi terjadi hampir setiap tahun dan satu minggu terakhir sekitar 15 meter daratan yang tergerus gelombang pasang, dengan panjang empat kilometer.
 
"Sejak 2021 sampai 2 Agustus 2022 sekitar 50 meter daratan yang tergerus gelombang pasang," katanya.
 
Dengan kondisi itu, lahan perkebunan kelapa dan kelapa sawit milik warga dan plasma rusak akibat abrasi.


Baca juga: Jumlah Kunjungan Wisman ke Batam Melonjak

 
Selain itu, kapal milik nelayan juga rusak setelah lokasi sandar kapal mereka tergerus gelombang.
 
Untuk menyikapi itu, masyarakat setiap tahun mengusulkan pemasangan pemecah ombak saat musyawarah perencanaan pembangunan.

Lalu memasukkan proposal pemasangan pemecah ombak ke Balai Wilayah Sungai Sumatra V, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera.
 
"Proposal itu telah kita berikan sebanyak lima kali, namun belum ditanggapi," katanya.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang Agam, Ofrizon, mengatakan Pemkab Agam sudah berulang kali mengajukan proposal pembangunan pemecah ombak ke Balai Wilayah Sungai Sumatra V, namun belum direspons.
 
"Kami sudah beberapa kali mengajukan proposal dan juga telah mendatangi Komisi V DPR-RI," katanya.
 
Saat ini panjang bibir pantai yang belum terpasang pemecah ombak sekitar tiga kilometer dari Muaro Putih ke Masang sepanjang 1,5 kilometer dan Ujuang Labuang menuju Muaro Antokan sepanjang 1,5 kilometer.
 
"Pemasangan pemecah ombak sangat mendesak, agar ancaman pengikisan daratan oleh air laut teratasi," katanya. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya