Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian perluasan Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/7). Saat ini panjang landasan pacu (runway) di bandar udara tersebut telah diperluas menjadi 2600 meter sehingga pesawat narrow body bisa mendarat. Presiden menginginkan agar nantinya pesawat-pesawat dari mancanegara dapat mendarat langsung di Labuan Bajo.
“Menteri perhubungan menyampaikan runway masih kurang. Kalau ditambah 100 meter wide body (berbadan lebar) bisa masuk. Maksimal tahun depan harus selesai,” ujar presiden pada acara peresmian tersebut. Turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ibu Iriana Jokowi.
Presiden lebih lanjut mengatakan fasilitas di Labuan Bajo sebagai destinasi wisata prioritas telah ditambah antara lain perlebaran jalan, pelabuhan juga telah dipindahkan, dan tempat-tempat pariwisata di Labuan Bajo telah dipercantik.
“Labuan Bajo ini komplet. Budaya ada, pemandangan sangat bagus, pantainya cantik dan di dunia yang enggak ada, enggak ada di tempat lain yaitu komodo yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca,” ujar presiden.
Kekuatan itu, imbuh presiden, harus digunakan untuk mengembangkan sektor pariwisata di Labuan Bajo. Dengan semakin dikenal dan banyak turis dari mancanegara maupun domestik datang ke destinasi tersebut, diharapkan masyarakat khususnya di Provinsi NTT lebih sejahtera.
“Oleh sebab itu, fasilitas yang kurang terus akan kita perbaiki. Bandara Komodo, terminal sudah diperlebar, masih kurang ya diperlebar lagi. Kalau nanti semakin penuh ya harus diperluas lagi,” ucap Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandar Udara Komodo merupakan gerbang pintu masuk di Kota Flores, NTT. Perluasan, terangnya, dilakukan sepanjang 15 ribu meter Kita melakukan perluasan atas lahan seluas 15 ribu meter persegi. Bandar Udara Komodo, ujar dia, mengusung konsep tradisional dengan sentuhan modern.
“Pengembangan ini masih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).Kita mengharapkan investor lain agar bandara ini lebih baik dan lebih kompetitif,” ucap Budi.
Ia juga berterima kasih pada tokoh masyarakat yang telah bersinergi dan bersedia merelakan lahan untuk perluasan bandara. (OL-12)
Penetapan itu berlaku mulai 2-18 Mei 2023 dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bertugas melakukan pengawasan.
Bupati Manggarai Barat Edistasiun Endi dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku hingga sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan resmi.
Bandara Internasional Komodo memiliki panjang landasan pacu 2.600 meter. Jika ditambah 100 meter lagi, kata Jokowi, maka pesawat jenis wide body bisa mendarat di bandara tersebut.
Presiden lebih jauh menjelaskan wisatawan yang ingin melihat Komodo dapat pergi ke Pulau Rinca yang saat ini telah dilakukan penataan.
Saat ini, Bandara Komodo memiliki panjang runway 2.650 meter dan lebar 45 meter yang dapat melayani pesawat tipe A320 dan B738.
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved