Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Presiden: Konservasi dan Ekonomi Harus Seimbang di Labuan Bajo

Indriyani Astuti
21/7/2022 17:17
Presiden: Konservasi dan Ekonomi Harus Seimbang di Labuan Bajo
Presiden Joko Widodo meresmikan bandara internasional komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.(MI/John Lewar)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan aspek ekonomi dan konservasi harus seimbang dalam pengembangan kawasan destinasi wisata di Labuan Bajo. Pemerintah, ujarnya, telah sepakat untuk menjadikan Pulau Komodo dan Pulau Padar sebagai kawasan konservasi.

"Kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin ekonomi lewat turisme, ini harus seimbang," ujar presiden seusai melakukan kunjungan ke Pulau Rinca, Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti yang disiarkan dalam laman resmi Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (21/7).

Presiden lebih jauh menjelaskan wisatawan yang ingin melihat Komodo dapat pergi ke Pulau Rinca yang saat ini telah dilakukan penataan. Meski demikian, sambung presiden, Taman Nasional Pulau Komodo tetap dapat dikunjungi namun dengan tarif yang berbeda.

Baca juga: Gigitan Anjing Rabies di Flores Sebabkan 19 Warga Meninggal

"Di Labuan Bajo ini beruntung, komodo tidak hanya hidup di satu pulau. Ada di Pulau Komodo, ada di Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Yang konservasi semua sepakat di Pulau Komodo dan Padar. Yang untuk wisatawan diberikan di Pulau Rinca sehingga ini kita benahi untuk wisatawan dan komodonya. Komodo di Pulau Rinca dan Pulau Komodo sama. Mengenai bayarnya berapa tetap," papar presiden.

"Tapi pak saya ingin sekali melihat yang di Pulau Komodo. Tarifnya berbeda. Itu hanya simpel seperti itu jangan dibawa kemana-mana," tutur presiden.

Presiden mengatakan masukan dari para pegiat lingkungan dan pegiat konservasi harus dihargai. Pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional di Pulau Komodo awalnya menuai protes karena dianggap menggusur warga lokal dan habitat Komodo. Oleh karena itu, pemerintah meninjau ulang. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik