Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pemkab Cianjur Gencarkan Kembali Penerapan Prokes

Benny Bastiandy
04/7/2022 17:57
Pemkab Cianjur Gencarkan Kembali Penerapan Prokes
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan kembali sosialisasi penerapan protokol kesehatan covid-19. Langkah itu menyusul meningkatnya kembali kasus covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, memandang perlu melakukan berbagai upaya antisipatif agar kasus covid-19 bisa dicegah sedini mungkin. Satu di antaranya dengan mengingatkan kembali masyarakat terhadap penerapan disiplin prokes di setiap aktivitas.

"Kami sosialisasikan lagi kepada masyarakat, apabila beraktivitas di luar ruang harus menerapakan 5M, seperti memakai masker, menjaga jarak, maupun mencuci tangan," terang Yusman kepada Media Indonesia, Senin (4/7).

Mengenai penggunaan masker di luar ruangan yang sempat dilonggarkan, Yusman mengaku kebijakan tersebut menunggu arahan dari pemerintah pusat. Artinya, Pemkab Cianjur harus memiliki dasar hukum mencabut kembali kebijakan tersebut.

"Kita menunggu juklak dan juknisnya dari pusat, apakah akan diterapkan kembali aturan penggunaan masker di ruang terbuka atau memang masih dilonggarkan," tegasnya.

Yusman menuturkan sejauh ini perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Cianjur masih terpantau melandai. Namun bukan berarti berleha-leha menyikapi kondisi tersebut.

"Memang betul, di beberapa daerah kasus covid-19 mulai kembali meningkat. Tapi alhamdulillah, di Cianjur sendiri sampai dengan hari kemarin itu kita masih landai," ungkapnya.

Kondisi itu dibuktikan dengan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang masih terpantau cukup terkendali. Dari empat rumah sakit rujukan kasus covid-19, kurun beberapa waktu terakhir hanya terdapat penambahan 1 kasus terkonfirmasi covid-19.

"Tapi situasi ini patut kita waspadai, karena sampai saat ini masih belum mengarah ke varian baru atau varian lama. Secara kualitatif positif covid-19 tapi belum mengidentifikasi mengarah apakah itu varian baru atau yang sebelumnya," pungkas Yusman. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik