Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BAKAR jaudah jadi salah satu agenda utama dalam Festival Jangkat di Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (24/6). Jaudah yang lebih dikenal dengan masakan dodol, nyatanya sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Jangkat.
Tradisi bakar jaudah sendiri sudah turun menurun dan berlangsung sangat lama. Dalam Festival Jangkat yang baru berlangsung untuk pertama kalinya, ada 2.500 jaudah yang dibakar untuk disajikan kepada masyarakat sekitar.
Seperti dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi M Arif Budiman, bakar jaudah sudah jadi santapan masyarakat Jangkat sebelum melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti berkebun dan menjalani aktivitas lain sebagainya.
"Jika saat ini, bakar jaudah sendiri dibuat biasanya saat ada perayaan hari besar keagamaan atau acara pesta masyarakat sebagai kudapan khas masyarakat Jangkat," ungkap Arif dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan proses pembuatan jaudah yang sebetulnya tidak terlalu berbeda dengan pembuatan dodol pada umumnya. Akan tetapi, ada satu resep khusus yang membuat jaudah tahan lama.
"Proses pembuatan selama seharian, menggunakan tepung ketan dan gula. Dodol jaudah tidak seperti dodol pada umumnya, jaudah tidak menggunakan santan membuat jaudah tahan lama tanpa bahan pengawet. Tahan hingga satu tahun," jelas Arif.
"Kenapa dibakar? Karena dengan dibakar, jaudah khas Jangkat rasanya akan lebih legit, lebih empuk. Itulah yang membuat jaudah Jangkat berbeda dengan dodol-dodol khas dari daerah lainnya," lanjut pria berkacamata tersebut.
Baca juga: Di Sikka Ada Desa Khusus Buat Anak-anak Menjamin Pengasuhan Terbaik
Tidak hanya awet selama satu tahun, pembuatan jaudah asal Jangkat pun dibuat dengan cara yang berbeda. Jaudah ala Jangkat dicetak menggunakan bambu dan dipotong kecil-kecil, sebelum disajikan untuk disantap.
Lebih lanjut, Arif menyatakan jika festival yang baru pertama kali ini berpeluang besar menjadi ajang tahunan di Jangkat. Bukan tidak mungkin, Festival Jangkat juga akan jadi kegiatan nasional di Jambi.
"Seperti kita tahu, jika di Jambi ada festival-festival yang sifatnya nasional seperti Festival Candi Muaro Jambi dan Festival Kerinci. Jadi, bisa saja Festival Jangkat pun menyusul menjadi event nasional," tutur Arif.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, pariwisata dan budaya merupakan dua unsur yang tidak bisa dilepaskan. Bahkan, Indonesia lebih terkenal dengan keunggulan wisata budayanya. Hal itu, lanjut dia, menurut data yang didapat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat disukai oleh wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara.
"Komposisinya adalah 45% wisata budaya, 35% wisata alam, dan 20% wisata buatan yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Al Haris menambahkan, festival-festival yang sukses dan menjadi perhatian masyarakat maupun wisatawan akan dijadikan calender of event yang konsisten dan resmi di Provinsi Jambi.
"Dan festival yang baik adalah festival yang memiliki tanggal yang tepat, tanggal yang tidak berubah, tanggal yang selalu konsisten dari tahun ke tahun, karena dengan begitu wisatawan maupun masyarakat akan punya persiapan untuk hadir dan mempromosikan festival festival kita, " pungkasnya.
Pada gelaran ini, Festival Jangkat juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah inisiasi Ditjen Kebudayaan. Selain itu, kegiatan Festival Jangkat ini termasuk dari bagian rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabumi.(RO/S-2)
TEMPE, pangan fermentasi berbahan dasar kedelai yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia, memiliki segudang manfaat kesehatan.
Festival Pangan dan Cipta Menu Bergizi di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.
PEMERINTAH berencana memanfaatkan pangan lokal dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Oakwood Suites Kuningan Jakarta sukses menggelar acara Cooking Challenge & MasterChef Showcase bertajuk All You Knead is Comfort di Pastis Pool Bar.
DI tengah tantangan ketahanan pangan nasional, masyarakat adat disebut telah membuktikan diri sebagai penjaga kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Pada 18-25 Agustus, rombongan perwakilan pariwisata Taiwan akan berkunjung ke Bandung dan Jakarta untuk mempromosikan daya tarik baru pariwisata Taiwan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyepakati langkah strategis untuk mempercepat pengembangan Belitung sebagai destinasi pariwisata internasional
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut Festival Pacu Jalur sebagai ikon keberhasilan wisata Tanah Air yang dikenal oleh dunia.
Provinsi Banten resmi menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Indonesia 2025. Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menilai kesiapan Banten melalui site visit ke berbagai lokasi
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
DESA Wisata Pentingsari yang berada di lereng Gunung Merapi tak cuma menawarkan pesona lanskapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved