Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sapi Milik Pelajar SMP Negeri 1 Ngemplak Sleman Dibeli Presiden Jokowi

Agus Utantoro
23/6/2022 13:54
Sapi Milik Pelajar SMP Negeri 1 Ngemplak Sleman Dibeli Presiden Jokowi
Ilustrasi sapi kurban(MI/Widjajadi)

SEEKOR sapi jenis PO (Peranakan Ongole) seberat 850 kilogram milik Hendy Oktri Pamungkas, pelajar kelas 2 SMP Negeri 1 Ngemplak, Sleman, dibeli Presiden Joko Widodo untuk keperluan kurban tahun 2022.

"Dibeli dengan harga Rp80 juta," kata Hendy didampingi ibunya Siti Kusmiatun, Kamis (23/6).

Warga Dukuh Rejosari, Kalurahan Argomulyo, Cangkringan, Sleman ini menjelaskan, sapi peninggalan almarhum ayahnya itu telah dipelihara selama 3 tahun. Mereka tidak memelihara sejak sapi itu kecil melainkan melakukan perawatan penggemukan pada sapi tersebut.

Hendy menjelaskan, tiga bulan lalu, sapi yang diberi nama Abimanyu ini sempat dibawa ke Bengkel Sapi Kalijeruk dan saat ditimbang beratnya mencapai 718 kilogram. Dengan demikian, dalam 3 bulan, sapi ini bertambah berat hampir 150 kilogram. Hendy mengaku sudah menyukai sapi sejak kecil, ayahnya pun sering mengajak ke pasar hewan.

Sebelumnya, Hendy, ayahnya dan sang kakek tidak hanya memelihara satu jenis sapi, namun kini tinggal tiga ekor.

"Satu ekor dibeli Pak Jokowi, satu ekor lagi juga dengan berat yang sama dibeli Kapolres Sleman dan masih sisa satu ekor," imbuh sang ibu, Siti Kusmiatun.

Baca juga: 450 Ekor Sapi BULS Sidrap Mendarat di Jakarta Penuhi Stok Kurban

Sebelum sapi tersebut dibeli Presiden, Kusmiatun menjelaskan ada utusan dari Pemda DIY yang mendatangi dan memeriksa.

"Kami diminta mengikutkan sapi ini dalam pemilihan sapi yang akan dijadikan ternak kurban Presiden Jokowi," ucap Siti.

"Dari 12 ekor sapi, Alhamdulillah ini yang terpilih," tuturnya.

Sapi-sapi tersebut sebenarnya akan dibeli pada tahun kemarin, namun ayahnya Hendy tidak mengizinkan karena hendak diwariskan kepada Hendy.

"Terus Bapak sakit dan meninggal dunia," ungkap Siti.

Setelah ayahnya meninggal dunia satu tahun lalu, Hendy menggantikan peran untuk merawat sapi. Ia mengakui merawat sapi memang tidak mudah, apalagi masih sekolah. Namun, perlahan, ia dapat mengatur jadwal dengan baik antara belajar, sekolah mengurus sapi dan sebagainya.

Pagi sebelum berangkat dan sepulang sekolah, Hendy ke kandang untuk memberi makan.

"Ya agak sulit sih, tapi ya kan sudah dijadwal," tukas Hendy.

Kini, sapi yang dibeli oleh Presiden Joko Widodo itu ditempatkan di dalam kandang yang tidak boleh dimasuki oleh orang lain. Ia berharap, sapi tersebut tetap sehat dan masih bertambah berat.

"Kami tidak ingin sapi ini menjadi sakit, apalagi saat ini PMK sedang mewabah. Karena itu kami memilih melarang setiap orang yang tidak berkepentingan mendekati sapi," pungkas Hendy.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya