Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HAMPIR separuh penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan atau 45,32% dari 4,1 juta jiwa jumlah penduduk belum mendapatkan layanan air bersih. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalsel menyoroti legalitas keberadaan Pamsimas dan BUMD air minum di wilayah tersebut.
BPKP mencatat masih ada sekitar 1.858.535 jiwa dari 4.101.054 jiwa atau 45,32% penduduk Kalsel yang tidak mendapatkan layanan air bersih. "Padahal pada RPJMN 2020-2024, target layanan air bersih 2024 sudah mencapai 100%," ungkap Rudy M Harahap, Kepala Perwakilan BPKP Kalsel, Selasa (21/6).
Sejauh ini program Pamsimas dari Kementerian PUPR hanya mampu menyumbang cakupan layanan air bersih kepada 372.225 jiwa atau 9,08% penduduk. Sedangkan BUMD air minum (PDAM) kabupaten/kota sekitar mencakup 1.870.293 jiwa atau 45,61%. Total jumlah warga Kalsel yang sudah mendapatkan layanan air bersih baru 2,2 juta penduduk atau 54,68%.
Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti permasalahan legalitas program Pamsimas Kementerian PUPR dan BUMD air minum
di Kalsel. Aset tanah untuk lokasi menara air dan sistem pengolahan air minum hanya menggunakan surat pernyataan hibah yang tidak melibatkan proses pencatatan oleh pejabat pembuat akta tanah (PPAT) dan belum dilakukan pemisahan melalui kantor pertanahan.
Baca juga: Pemilik Pabrik Mi Berformalin di Tasikmalaya Jadi Tersangka
"Aset tanah untuk menara air Pamsimas tidak memiliki legalitas yang jelas dan berisiko dispute," ujar Rudy. Ancaman terhadap program Pamsimas ini akibat pengelolaan keuangan yang buruk seperti pembayaran tidak tepat waktu, banyak tagihan menunggak, dan pemeliharaan SPAM yang tidak layak.
Dalam evaluasi kinerja BUMD air minum, BPKP memperingatkan agar segera mengubah status badan hukumnya, termasuk kondisi keuangan yang mayoritas merugi. Dari dua belas BUMD air minum di Kalsel hanya empat yang untung dan hanya dua yang menjual air di atas harga pokok. Karena itu BPKP menyarankan agar direksi BUMD Air segera melakukan koordinasi secara dengan pemerintah dan DPRD kabupaten untuk mempercepat perubahan status badan hukum perusahaan menjadi perseroda dan mengusulkan perubahan tarif air minum. (OL-14)
Fakhriady, mengatakan saat ini sudah 12.776 siswa SD sudah divaksinasi
PENANGANAN sampah pasca bencana banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan awal 2021 lalu, hingga kini belum tuntas tertangani.
PEMBANGUNAN infrastruktur di wilayah pedalaman Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, masih minim.
Banjir yang terjadi sejak dua hari terakhir itu merendam sedikitnya 1.000 rumah yang dihuni 1.113 keluarga di lima kecamatan.
BENCANA banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Provinsi Kalimantan Selatan, sejak Senin (15/11) hingga kini masih merendam ribuan rumah dan perkantoran di wilayah tersebut.
Di ruas jalan menuju Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, ada yang tertimbun longsor.
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved