Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
HARGA cabai rawit di Palu, Sulawesi Tengah, terus mengalami kenaikan. Warga pun mengeluhkan lonjakan harga tersebut.
Pantauan di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, harga cabai rawit sudah menembus angka Rp90 ribu per kilogram (kg).
Kenaikan harga ini begitu cepat, karena tiga hari sebelumnya bertahan di sekitar Rp60 ribu per kg.
“Pokoknya sebulan ini sudah mau ada empat kali naik ini harga cabai rawit,” ungkap seorang warga Palu, Mila Wati, Minggu (12/6).
Baca juga: Banjarnegara Pasok Belasan Ton Cabai Merah Keriting dan Cabai Rawit Hijau ke Jabodetabek
Menurutnya, harga cabai rawit di Palu sudah sangat mahal. Bahkan, hampir menyamai harga daging sapi yang dijual Rp100 ribu per kg.
“Sudah mahal ini. Tadi cuman beli Rp10 ribu, mungkin hanya ada 30 biji cabai rawit saking mahalnya,” imbuh Mila.
Warga Palu lainnya, Nur Fajriah, berharap pemerintah segera menggelar pasar murah cabai rawit. Sehingga, bisa meringankan beban warga terhadap kebutuhan pokok.
Baca juga: Harga Cabai Rawit masih Bertahan Rp140 Ribu per Kilogram
“Sampai saat ini juga belum ada pasar murah. Padahal harga cabai sudah mahal sekali. Semoga lah kedepan dibuka pemerintah,” kata Nur.
Adapun harga cabai rawit yang terus meninggi di Palu, akibat kurangnya pasokan dari petani ke pedagang di pasar.
“Pasokan petani kurang, karena memang belum ada panen raya cabai. Makanya harga begitu tinggi,” jelas pedagang bernama Lia.(OL-11)
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Nsmun pelaksanaan serentak akhirnya diputuskan pada Senin, 16 Juni 2025.
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Pedagang mengaku, kenaikan harga ini karena memang harga beli para pedagang dari distributor sudah tinggi, sehingga pedagang hanya melakukan penyesuaian harga saja
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan ketersediaan dan pasokan komoditas pangan pokok, termasuk daging, dalam kondisi aman dan harga yang stabil.
Pemerintah akan memastikan ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan masyarakat selama Idul fitri terpenuhi dengan harga yang stabil.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah sekaligus upaya pengendalian Inflasi.
Kemenhub menyambut positif keputusan pengusaha yang tetap mengoperasikan angkutan logistik selama periode pembatasan angkutan Lebaran 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved