Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
KEHADIRAN dua petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat, Desy Ratnasari dan Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Uu Ruzhanul Ulum pada Rakerda DPD Partai Golkar Jawa Barat ( 3/6) seolah ingin menunjukkan kuatnya persatuan di antara partai-partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB). Hal itu diungkapkan pengamat politik Natalis Situmorang.
Ia juga menyebut pertunjukan itu seperti ingin mempertontonkan kepada publik bahwa semua unsur di KIB siap berkolaborasi menyukseskan misi KIB hingga akar rumput.
“Dengan hadirnya petinggi dua parpol anggota KIB, itu menunjukkan bahwa solidaritas dan soliditas di internal koalisi sangat kuat. Semua itu merupakan modal awal yang signifikan dalam mencapai apa yang menjadi misi koalisi,” kata Natalis yang merupakan alumnus PPSA Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Angkatan 17 tersebut.
Ia mengingatkan, pada ajang Pemilu 2024, terutama Pilpres, kerja nyata yang langsung berhubungan dengan rakyat di akar rumput menjadi keniscayaan. Hal tersebut terjadi karena komunikasi lewat perantara, terutama medsos, sudah mulai menunjukkan penurunan. Semua itu, kata dia, tampaknya terjadi karena maraknya pencitraan selama dua Pemilu terakhir, yang membuat sebagian kalangan masyarakat di akar rumput jengah.
“Dengan fakta kian kritisnya masyarakat terhadap apa yang mereka anggap sebagai pencitraan, kerja-kerja nyata yang langsung membumi di akar rumput menjadi hal yang tak bisa dinafikan,” m,.
Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya mencermati bahwa hubungan di antara para petinggi parpol anggota KIB cukup hangat.
“Lihat saja yang terjadi pada acara Pelantikan dan Rakerda DPD Partai Golkar Jabar di Bogor. Gestur Uu Rizhanul Ulum dan Desy Ratnasari saat berkomunikasi dengan para petinggi Partai Golkar menunjukkan bahwa hubungan mereka baik,“ kata Natalis.
“Ada dikatakan Desy bahwa kolaborasi dalam kegiatan politik KIB itu mengedepankan politik hati yang bisa mengasah empati untuk berbagi kepada negeri," kata Natalis.
Namun yang paling penting yang bisa dilihatnya di acara tersebut, menurut Natalis, adalah kerendahhatian Partai Golkar dalam posisinya sebagai pemilik suara terbesar dalam koalisi. Hal itu kata Natalis terungkap jelas tidak hanya pada cara dan gestur Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam berkomunikasi dengan para petinggi parpol anggota KIB
“Airlangga mengatakan, KIB dibentuk karena tiga partai ingin bersinergi dari hati. Itu artinya, Golkar benar-benar menghargai peran dan posisi partai-partai lain dalam koalisi, tidak sok besar sendiri,” katanya.
Pada acara tersebut Airlangga, kata dia, mengatakan, dengan sinergi dari hati yang mendasari dasar pembentukan KIB, tidak ada pihak manapun yang bisa memecah soliditas Golkar, PAN, dan PPP. (RO/A-1)
Kenaikan suara NasDem bersamaan dengan penggunaan sistem proporsional terbuka yang menguntungkan partai tersebut.
NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda.
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar pemilihan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat atau presiden, sementara kepala daerah bupati atau walikota dipilih melalui DPRD.
Titi menekankan DPR harus segera membahas RUU Pemilu sebab putusan MK tidak bisa menjadi obat bagi semua persoalan pemilu saat ini.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved