Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Migor Curah Di Purwokerto Tak Disubsidi Harganya Rp17 ribu/kg

Tosioani
02/6/2022 12:20
Migor Curah Di Purwokerto Tak Disubsidi Harganya Rp17 ribu/kg
Pedagang di Pasar Wage Purwokerto, Jateng, Kamis (2/6/2022), mengemas minyak goreng curah, untuk kemudian dipasarkan dengan harga Rp 17(MI/Tosiani)

PARA pedagang di daerah Purwokerto, Jawa Tengah memasarkan minyak goreng (migor) curah dengan harga rata-rata Rp 17 ribu per kilogram (kg). Masih tingginya harga minyak curah kerap dikeluhkan masyarakat.

Eko,35, salah seorang pedagang di Pasar Wage Purwokerto mengatakan, harga migor curah Rp 17 ribu perkg merupakan harga non subsidi. Harga ini berlaku sejak sekitar dua pekan terakhir.

"Sebelumnya, harga minyak curah sempat turun menjadi Rp14.500 per liter saat ada kabar tidak boleh ekspor minyak. Namun setelah diperbolehkan lagi, harga minyak naik, sekarang saya jual Rp 17 ribu per kg,"ujar Eko, Kamis (2/6).

Kendati harganya tinggi, namun permintaan minyak tetap tinggi. Setiap harinya Eko mampu menjual rata-rata 150 liter migor curah. Hanya saja, ia kerap mendapat komplain dan keluhan dari para pembeli lantaran harga yang ia jual lebih tinggi.

"Pembeli sering membandingkan minyak curah yang saya jual dengan minyak curah bersubsidi yang dijual pedagang lain seharga Rp15.500 per kg. Namun, setelah saya jelaskan, kebanyakan mereka bisa menerima," ujar Eko.

Eko mengaku dirinya enggan menjual migor curah bersubsidi lantaran merasa repot. Untuk memasarkan minyak bersubsidi ia harus mengumpulkan kartu identitas dan kartu keluarga pembeli, kemudian membuat laporan pada siang harinya. Penjualannya juga dibatasi maksimal 2 liter per orang per hari. Aktivitas tersebut dirasa sulit dilakukannya.

"Karena repot kalau jual minyak subsidi, jadi saya tidak mau jual itu. Saya memilih jual minyak curah non subsidi seharga Rp17 ribu perkg. Pembeli bebas membeli berapapun,"ujarnya.

Tari, 40, salah satu pembeli mengeluhkan harga migor curah yang tinggi. Sebab hal itu membuat pengeluaran keluarganya makin membengkak, di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Harganya terlalu mahal sehingga pengeluarannya makin tinggi. Soalnya selain minyak curah, harga barang kebutuhan pokok lainnya juga sudah mahal," kata dia. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya