Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
STUNTING menjadi masalah serius yang harus dihadapi oleh pemerintah. Hal serupa pun dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang, Sumsel dengan melakukan beragam trik dan upaya dalam menekan angka stunting.
Bahkan Pemkot Palembang mengklaim angka stunting alami penurunan hingga 6,4 persen sejak 2019 hingga sekarang. Pemkot Palembang mengklaim hal ini lantaran program Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang semakin aktif.
"Program Posyandu juga mendorong penurunan angka stunting. Tentu langkah ini menjadi keberhasilan Pemkot dan semua pihak yang terlibat," ujar Wali Kota Palembang.
Selain program TPPS, penurunan angka stunting di Palembang turut dipengaruhi kehadiran Kampung Edukasi Stunting yang tersebar di setiap kelurahan atau kecamatan. "Sebelumnya kita sudah dirikan Kampung Bersinar untuk menurunkan persentase kasus stunting. Selanjutnya bentuk tim tambahan lagi," kata dia.
Dari kampung edukasi inilah, semua pasangan muda hingga para ibu mendapatkan pemahaman dan pengetahuan serta upaya mencegah adanya kasus stunting pada anaknya atau lingkungan sekitar. "Jadi melalui edukasi seperti inilah menjadi senjata mencegah adanya stunting sejak dini," ucapnya.
Harnojoyo mengatakan penurunan angka stunting di Palembang mendorong Pemkot meningkatkan pelayanan program edukasi stunting, dan menargetkan penurunan angka prevelensi kekerdilan setiap tahunnya. "Demi capaian ini, langkah lain yang kami lakukan dengan memadukan kerja antarinstansi yang terlibat dalam penanganan stunting," jelasnya.
Keterlibatan sejumlah instansi dalam menekan angka stunting juga membutuhkan bantuan Dinas Kesehatan Palembang dan BBPOM, agar edukasi stunting berhasil terealisasi dengan acara Rembuk Stunting. "Masyarakat pun diedukasi untuk mencegah stunting mulai dari info penanganan bisa dilakukan sejak ibu-ibu hamil dan menyusui," tandas dia. (OL-15)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Kualitas data akan sangat penting untuk hasil SSGI ini. Karena jika data yang dimiliki dengan kualitas yang tidak baik, tidak akan ada gunanya untuk dianalisis.
Dinas Sosial DKI Jakarta menyelamatkan bayi bernama Sayyidatina Khanafi Nuraini, berusia enam bulan, yang ditelantarkan oleh orangtuanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved