Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

10 Sapi Terinfeksi PMK Ditemukan di Lubuk Linggau

Dwi Apriani
16/5/2022 17:16
10 Sapi Terinfeksi PMK Ditemukan di Lubuk Linggau
Peternak memberikan madu propolis pada hewan ternaknya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (16/5/2022).(Antara/Muhammad Bagus Khoirunas.)

SEBANYAK 10 sapi di Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengaku belum mengetahui asal penyakit tersebut.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Selatan Ruzuan Effendi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan soal potensi tersebut. "Ini baru indikasi. Kesepuluh sapi masih diperiksa terpapar di peternakan atau karena sapi yang masuk dari daerah lain," ungkap dia, Senin (16/5/2022).

Ruzuan menjelaskan, penyakit hewan PMK menyebar di wilayah Jawa Timur dan Aceh. Pihaknya mencatat sapi di Sumsel mencapai 300 ribu ekor dari berbagai jenis. Beberapa upaya antisipasi akan dilakukan DKPP, termasuk memberi vaksin atau pengobatan terhadap sapi yang terinfeksi.

"Kami mengupayakan penyakit PMK tidak menyebar lagi ke sapi lain. Penyakit ini juga tidak menular ke manusia," ujar dia.

Ruzuan menambahkan, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan monitoring ke lokasi peternakan yang melapor jika sapinya terpapar PMK. Tim yang bertugas itu akan datang memeriksa sampel terhadap sapi yang terindikasi terkena penyakit.

Baca juga: Remaja Cimahi Dianiaya hingga Babak Belur, Polisi Buru Pelaku

"Sampel pemeriksaan 10 sapi telah dikirimkan ke laboratorium. Hasilnya belum keluar. Dalam waktu dekat mudah-mudahan tak sampai seminggu sudah ada hasilnya," ujar dia.

Upaya lain, DKPP akan memperketat sirkulasi atau proses pengiriman hewan. Setiap daerah akan diimbau untuk mengantisipasi penyebaran virus pada hewan. "Dampaknya bisa mengurangi pembelian daging dari pedagang dan merugikan peternak," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya