Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kemiskinan di Jateng  Era Ganjar Dituding Bertambah, Ini Jawaban Kelompok Relawan Ganjarist

Mediaindonesia.com
12/5/2022 19:10
Kemiskinan di Jateng  Era Ganjar Dituding Bertambah, Ini Jawaban Kelompok Relawan Ganjarist
Sekjen Kornas Ganjarist Kris Tjantra(Dok. Pribadi)

TUDINGAN sejumlah pihak yang menyebutkan angka kemiskinan di Jawa Tengah meningkat selama Ganjar Pranowo memimpin, dibantah oleh kelompok sukarelawan Ganjar Pranowo, Ganjarist. 

Sekretariat Jenderal Koordinator Nasional Ganjarist, Kris Tjantra mengatakan, pengentasan kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi semua provinsi di Indonesia dan Jateng sendiri melakukan berbagai program pengentasan kemiskinan untuk membantu masyarakatnya bahkan sebelum pandemi covid-19. 

Jateng ungkap Kris menorehkan angka tertinggi dalam penurunan angka kemiskinan di atas Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Data menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Jateng terus mengalami penurunan, data per September 2021 menunjukkan 11,25 persen, turun 0,54 poin di bandingkan 11,79 persen di Maret 2021 dan turun 0,59 poin dari September 2020 yang berada di 11,84 persen.

“Hasilnya angka kemiskinan di Jateng perlahan mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan, pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin Jateng sebesar 4,11 juta orang. Namun pada September 2021, jumlahnya menurun menjadi 3,93 juta orang. Artinya penduduk miskin turun hingga 175.740 orang dalam setahun,” ungkap Kris dalam keterangannya, Kamis (12/5).

Penurunan angka kemiskinan yang relatif besar dan terus mengalami peningkatan, lanjut Kris, merupakan hasil dari sejumlah program pengentasan kemiskinan Pemprov Jateng dibawah kepemimpinan Ganjar telah berjalan tepat sasaran.

“Upaya itu diawali dari sistem pemerintahannya yang clean and clear, tidak berbelit-belit, tanpa pungutan dan sebagainya sehingga konsistensi kebijakan Pemprov Jateng ini mampu menarik investor, sejak awal menjabat Ganjar Pranowo selalu mendorong terbentuknya birokrasi yang bersih, komitmen itu ditunjukkan dalam bentuk SK Gubernur Jateng No.770/4 tahun 2014 mengenai ketentuan LHKPN di lingkungan Pemprov Jawa Tengah yang mewajibkan pejabat eselon I sampai eselon IV, direksi dan komisaris BUMD milik Pemprov Jateng untuk rutin mengisi LHKPN.” jelas Kris.

Dengan sejumlah kebijakan yang dijalankan Pemprov Jateng, saat ini Jateng menjadi primadona investasi. Tidak hanya perusahaan dari luar negeri, namun banyak juga perpindahan perusahaan dari provinsi lain yang memilih Jateng sebagai destinasi Investasi yang menjanjikan. 

“Lapangan pekerjaan yang tersedia jadi terbuka lebar. Hasilnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 6,48 persen pada Agustus 2020, menjadi 5,95 persen pada Agustus 2021,” jelas Kris.

Baca juga : Bantu UMKM, Santri Dukung Ganjar Gelar Aksi Sosial di 47 Kabupaten

Sarana insfrastruktur yang dibangun oleh Pemprov Jateng juga menambah kepercayaan investor. Saat ini Semarang-Demak juga sedang dibangun jalan bebas hambatan atau tol. Pembangunan ini diproyeksikan mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru karena menghubungkan kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri hingga pariwisata. 

Selain itu, agar penurunan kemiskinan makin merata, bantuan renovasi rumah tak layak huni diberbagai wilayah di Jateng juga terus dilakukan Ganjar. Selama Ganjar menjabat gubernur, lebih dari 1 juta rumah di Jateng juga telah direnovasi.

Tak hanya membangun secara fisik, Ganjar Pranowo ungkap Kris juga membenahi hak pendidikan bagi warganya. Pengentasan kemiskinan yang dilakukan Ganjar bukan hanya dengan cara memberi bantuan renovasi, sembako ataupun uang tunai tetapi kemiskinan justru harus dicabut dari akarnya dimana salah satunya adalah hak pendidikan yang merata.

“Ganjar pun menginisiasi SMK Negeri Jateng yang diperuntukkan khusus bagi pelajar dari keluarga kurang mampu. Semua fasilitas pendidikan termasuk asrama dan biaya makan benar-benar gratis ditanggung oleh Pemprov Jateng,” papar Kris.

Sekolah ini pertama kali didirikan oleh Ganjar di Semarang pada 2014, kemudian merambah ke Pati lalu Purbalingga. Mengingat mutu pendidikannya yang bagus, banyak perusahan besar sudah menawari mereka pekerjaan kendati belum lulus.

Sekarang lulusan SMKN Jateng banyak yang bekerja di perusahaan-perusahaan ternama, baik BUMN maupun swasta, seperti di Indonesia Power, Komatsu, Buma, Hitachi, Patria serta berbagai perusahaan lainnya.

“Dengan keberhasilan penurunan angka kemiskinan serta berbagai kemajuan lainnya yang telah dicapai oleh Ganjar Pranowo di Jateng, saya kira kritik dari ekonom Rizal Ramli dan pengamat politik Rocky Gerung dapat dipatahkan,” tutup Kris. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik