Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

DKP3 Kota Sukabumi Gerak Cepat Antisipasi Penularan PMK

Benny Bastiandy
12/5/2022 17:53
DKP3 Kota Sukabumi Gerak Cepat Antisipasi Penularan PMK
Ilustrasi(ANTARA)

DINAS Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Jawa Barat, bergerak cepat mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Upaya pencegahan pun diintensifkan kepada para peternak maupun penjual hewan ternak.

Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, mengaku sudah melaksanakan rapat koordinasi membahas berbagai upaya pencegahan menularnya PMK di Kota Sukabumi. Rapat koordinasi melibatkan juga Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi.

"Berbagai upaya antisipasi sudah kami bahas bersama Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi menyikapi merebaknya penyakit mulut dan kuku. Rapat koordinasinya kami laksanakan pada Selasa (10/5)," kata Andri dihubungi Media Indonesia, Kamis (12/5).

Hasil rakor, sebut Andri, kemudian ditindaklanjuti dengan turun ke lapangan. Tujuannya, menyosialisasikan berbagai upaya pencegahan. "Kami mendatangi pasar hewan dan rumah potong hewan untuk menyosialisaikan upaya-upaya pencegahan penularan PMK," sebut Andri.

Andri menuturkan upaya pencegahan bisa dilakukan di antaranya dengan mengintensifkan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan kandang. Andri mengimbau para peternak dan penjual hewan ternak seperti sapi, kerbau, ataupun domba segera melapor kepada DKP3 Kota Sukabumi seandainya menemukan gejala PMK. "Termasuk jika terdapat gejala pada hewan pemamahbiak atau ruminansa lainnya," kata Andri.

Hasil pemantauan di lapangan, Andri memastikan sejauh ini tidak ada temuan kasus hewan ternak yang mengarah ke PMK. Tak hanya di Kota Sukabumi, tapi juga di Kabupaten Sukabumi. "Mudah-mudahan tidak ada. Jangan sampai ada kasus PMK," tegasnya.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian, kata Andri, gejala PMK bisa ditunjukkan dengan kondisi hewan yang menderita demam tinggi, muncul air liur berlebihan, timbul luka di rongga mulut, lidah maupun kuku, serta hewab kehilangan nafsu makan. Gejala lainnya, hewan kesulitan berdiri serta bernapas cepat.

"Kami terus imbau peternak agar rutin melaksanakan disinfeksi kandang serta vaksinasi bagi hewan ternak mereka," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya