Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengunjungi Kampung Pancasila yang berada di Desa Bulakrejo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Sabtu (16/4).
Kampung Pancasila merupakan destinasi wisata religi yang di dalamnya terdapat simbol bangunan lima tempat ibadah, yaitu musala, gereja, kelenteng, pura dan vihara.
Di sini, Ganjar menekankan nilai-nilai toleransi umat beragama yang harus dijaga dan dirawat bersama. Seperti yang dicerminkan lewat simbol lima rumah ibadah di dalam kawasan Kampung Pancasila.
Ganjar juga menyebut, perbedaan suku, agama dan ras yang ada membuat persatuan di Indonesia semakin kuat.
"Ini menarik. Satu tempat yang sempat viral karena ada cerminan rumah-rumah ibadah itu ada di sini. Ini kan cerminan Indonesia. Toleransi. Kalau toleransi itu ya seperti ini, yang mesti kita rawat, yang mesti kita jaga," kata Ganjar dalam keterangannya.
"Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat kita jadi satu, satu tanah air, Indonesia Raya," lanjut Ganjar.
Dalam kunjungannya, Ganjar didampingi oleh Ali Muslih, selaku keponakan dari almarhum KH Ali Mursyid. KH Ali Mursyid adalah seorang tabib dan pemilik rumah, sekaligus yang mendirikan Kampung Pancasila sejak tahun 1980 secara bertahap.
Lebih lanjut, Ganjar mengaku kagum dan banyak mempelajari semangat dan spirit dari mendiang KH Ali Mursyid, terutama dalam melakukan kebaikan antar sesama umat beragama.
"Dan sesuatu yang tidak punya nilai bisnis, karena ternyata beliau juga punya filsafat bahwa karena kemarin banyak yang kena Covid-19, ini cara menyenangkannya dengan piknik gratis. Jadi ada suasana spirit menebar kebaikan," ungkap Ganjar.
Senada dengan Ganjar, Ali Muslih menyebutkan tujuan didirikannya Kampung Pancasila tidak hanya untuk menjaga kerukunan dan toleransi umat beragama saja.
Lebih dari itu, Kampung Pancasila bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran bagi anak sekolah dalam memahami arti kerukunan dan toleransi, seperti semboyan negara Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
"Karena membina orang untuk rukun itu sulit. Jadi dengan kita menghadirkan mini negara, katakanlah ini Bhinneka Tunggal Ika semua ada di sini Untuk mencerna dengan mudah, kaya anak-anak sekolah kan mudah untuk memahami dengan adanya fasilitas ini," ucapnya. (OL-13)
Baca Juga: Sinergi Kunci Mewujudkan Regulasi Hak Penerbit
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
RELAWAN Ganjar Pranowo atau Ganjarist menggelar Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 yang dilaksanakan secara serempak
Ganjar mengungkapkan bahwa bantuan dana untuk partai bisa berasal dari berbagai sumber tak hanya terbatas pada APBN.
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menjelaskan tiga fokus utama pada para kader PDIP yang baru terpilih sebagai kepala daerah.
KETUA Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri sidang Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri sidang pemeriksaan Hasto Kritsianto sebagai terdakwa.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved