Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENIKMATI suasana Ramadan di Kota Medan, Sumut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, hubungan antar umat beragama di Medan cukup baik.
Hal itu disampaikan Ganjar saat melihat Museum Al-Washliyah dan Masjid Bengkok di Kesawan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Ganjar juga didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Kedua bangunan itu dibangun oleh seorang dermawan kaya raya berdarah Tionghoa bernama Tjong A Fie. Ia juga pernah diangkat menjadi Kapitan Cina di Medan pada tahun 1911 hingga 1921.
"Ada museumnya bagus sekali dan sejarah yang sangat luar biasa, ini orang kaya jaman dulu di Medan pergaulannya internasional. Yang menarik adalah dia seorang Tionghoa yang pumya testamen (wasiat) bagus sekali," kata Ganjar, Jumat (8/4).
Ganjar mengaku kagum dengan wasiat sepeninggalan Tjong A Fie, yang berisi tentang betapa pentingnya rasa saling tolong menolong antar manusia, tanpa memandang suku, agama dan golongan.
"Saya baca tadi testamen tiga, empat, lima itu isinya bagaimana menolong orang sakit, anak tidak mampu, kasih beasiswa yang tidak membedakan bangsanya," ucap Ganjar.
"Dan karya nyatanya adalah Masjid Bengkok. Itu dibangun dari keluarga Tjong A Fie. Itu menunjukkan kebhinekaan yang ada di sini," sambung Ganjar.
Dengan pentingnya nilai sejarah dan budaya yang ada di Kota Medan, maka Ganjar menyampaikan kepada Bobby agar tempat Tjong A Fie Mansion dan Masjid Bengkok harus dilestarikan.
Sebab sebelumnya, Bobby juga pernah menyambangi Ganjar di Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk melihat proses revitalisasi tempat bersejarah. Salah satunya kawasan Kota Lama, Semarang.
"Tadi ngobrol sama Pak Wali ternyata beliau sedang menggerakkan (revitalisasi) ini untuk kemudian diperbaiki disiapkan. Beliau pernah ke Semarang, belajar, tukar pikiran dari kita. Kita lebih dulu aja membangun Kota Lama di Semarang dan mirip-mirip," tandas Ganjar.
Sementara itu, Bobby mengucapkan terima kasih atas kedatangan Ganjar ke Kota Medan. Bobby menilai, Ganjar adalah sosok yang memiliki penggemar yang banyak.
"Terima kasih Pak Ganjar kunjungannya ke Medan. Mudah-mudahan semakin banyak yang berkunjung ke Medan. Dan Pak Ganjar yang kita tahu banyak followersnya, mudah-mudahan dilihat followersnya dan datang ke Medan," ungkap Bobby. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Pekan Tilawatil Qur’an RRI 2022 Jadi Wujud Keindonesiaan
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Putusan hakim, kata Juru Bicara ABB Rahmat Nasution Hamka harus mampu memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat suku dayak.
Kegiatan itu bertujuan untuk menyatukan antar golongan masyarakat di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi serta arus globalisasi dan budaya asing
Menurut Menpora, 77 tahun kemerdekaan Indonesia, maka harapan Indonesia ke depan terbentang luas, walaupun sekarang ini tantangannya tidak ringan.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap peringatan 77 tahun Indonesia merdeka dapat menjadi momentum membangkitkan kebinekaan Indonesia.
Saiful menilai, keberhasilan Jokowi merawat kebinekaan tak lepas dari sinergi yang dibangun dengan semua elemen bangsa.
Nilai-nilai berbangsa dan bernegara dalam konteks digital di Indonesia tak lepas dari Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved