Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Baru Tercapai 30 Persen, Pemkot Semarang Kebut Vaksinasi Booster

Akhmad Safuan
22/3/2022 10:51
Baru Tercapai 30 Persen, Pemkot Semarang Kebut Vaksinasi Booster
ilustrasi(MI/Gabriel Langga)

VAKSINASI penguat (booster) di Kota Semarang baru tercapai 30%. Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus karena mobilisasi tinggi jelang lebaran, Pemerintah Kota Semarang kebut pelaksanaan suntik vaksin ketiga.

Pemantauan Media Indonesia pada Selasa (22/3), kasus covid-19 di Kota Semarang terus menurun dan hingga saat tersisa 79 orang atau menurun dari sebelumnya 91 orang masih dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi. Namun hal itu tidak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tenang, malah meningkatkan berbagai upaya untuk terus menurunkan kasus.

Mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus kembali terutama jelang lebaran akibat mobilisasi warga cukup tinggi, Pemkot Semarang juga lakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi penguat (booster). Apalagi capaian vaksinasi ketiga tersebut dipandang masih rendah.

''vaksinasi vaksinasi booster di ibukota Jawa Tengah ini baru 30%, kita terus lakukan percepatan untuk menyelesaikan kekurangan 70%,'' kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.

Percepatan vaksinasi covid-19 ketiga ini, demikian Abdul Hakam, dilakukan sebagai langkah mengantisipasi terjadinya lonjakan setelah lebaran. Karena jelang lebaran mendatang diperkirakan mobilisasi warga cukup tinggi terutama dengan kegiatan mudik yang setiap tahun berlangsung.

Belajar dari pengalaman selama dua tahun pandemi covid-19, lanjut Abdul Hakam, mencegah terjadinya penyebaran virus korona saat budaya mudik berlangsung, dianggap sangat penting, sehingga vaksinasi penguat sangat diperlukan. ''Kita aktifkan lagi gerak vaksinasi 24 jam untuk melayani suntik vaksin ketiga,'' tambahnya.

Selain itu juga, demikian Abdul Hakam, kegiatan vaksinasi ketuk pintu (door to door) kembali dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan, sehingga diharapkan langkah ini mencegah terjadinya lonjakan kasus usai lebaran. (AS/OL-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya