Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Migor Curah di Batam Menghilang, Harga Migor Kemasan Meroket

Hendri Kremer
18/3/2022 11:00
Migor Curah di Batam Menghilang, Harga Migor Kemasan Meroket
Minyak goreng kemasan di toko modern melimpah setelah HET dicabut, namun migor curah hilang di Batam.(dok.Ant)

MINYAK goreng atau Migor curah di pasar tradisional di Batam, dalam dua hari terakhir menghilang dipasaran. Hal ini diduga ada permainan distributor menjelang puasa. Sementara harga migor kemasan harganya melesat.

Pantauan Media Indonesia, Jumat (18/3) pagi, para pedagang di kawasan Pasar Tos 3000, Bengkong, dan Tiban mengaku tidak memiliki stok migor. Alasannya, karena beberapa hari sebelumnya telah diborong oleh warga. Hal ini menyebabkan migor menghilang di kawasan tersebut.

Salah seorang pedagang di kawasan pasar Tiban, kecamatan Sekupang, Ita, 35, mengatakan bahwa kemungkinan besar simpanan migor ditimbun oleh distributor besar. Harusnya, kata dia, ini tidak terjadi  sebab sebulan sebelumnya pemerintah kota daerah ini, membanjiri kawasan-kawasan yang membutuhkan minyak goreng.

"Kenapa tidak ada. Kami sudah memesan kepada distributor besar. Namun, jawaban mereka stok barang sudah tidak ada lagi. Kemana? Apa menjelang puasa langsung menghilang, kasihan ibu rumah tangga yang datang kemari nanyakan minyak goreng," kesalnya, Jumat (18/3).

Para pedagang heran, mengapa pemerintah daerah ini membiarkan saja ini terjadi. Padahal, justru kebutuhan pokok itu yang harus diawasi menjelang hari besar keagamaan. Sebelumnya pemerintah pusat telah menghapus Harga Eceran Tertinggi (HET) dan dikembalikan harganya kepada mekanisme pasar.

Harga normalnya, merek Hyat 2 liter Rp15.000, merek ini yang justru dicari oleh ibu-ibu rumah tangga sedangkan Bimoli 2 liter harganya mencapai Rp40.000. Merek ini ada beberapa toko yang menjualnya hanya saja ibu-ibu tidak membelinya karena mahal. Minyak goreng curah sama sekali tidak ada dipasar. Padahal seminggu sebelumnya masih ada yang menjual.

Pedagang lainnya, Turmin, 45, salah seorang pedagang pasar tradisional Bengkong, Kecamatan Batu Ampar, mengatakan kemungkinan besar para distributor besar mau mengambil keuntungan dari menghilangnya minyak goreng tersebut.

"Kalau tidak percaya, ada apa dengan gudang besar di kawasan Batu Ampar tersebut. Dalam seminggu terakhir banyak sekali aktivitas. Lalu kemudian tidak ada, hal ini mencurigakan warga masyarakat," ujarnya.

Anggota DPRD Batam Yudhi Kurnain menegaskan agar para distributor yang menimbun minyak goreng di Batam ditangkap. Hal ini dikemukakannya karena dia geram dengan ulah para distributor tersebut.

"Setiap perayaan hari besar keagamaan hampir seluruhnya barang pokok naik. Dan sekarang ini, minyak goreng menghilang. Kemana Disperindagnya? Tidur. Bagaimana daerah ini mau maju," tegasnya.

Disperindaga Kota Batam Gustian Riau dihubungi wartawan sedang tidak ditempat. Stafnya mengatakan bahwa belia sedang ada tugas di luar kota. (OL-13)

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Mencekik, tapi Operasi Pasar Dihentikan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya