Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mengatasi persoalan sampah di antaranya dengan memaksimalkan fungsi 1.616 bank sampah, ditambah pelayanan pengelolaan sampah yang diakses secara digital melalui sejumlah aplikasi.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan perlu ada perubahan paradigma pengelolaan sampah yang mengakar dan terpadu dari hulu ke hilir. Jangan sampai, katanya, sampah dianggap sebagai masalah yang harus ditangani pemerintah saja. Agar dapat memberikan manfaat ekonomi, sumber daya dan lingkungan yang lebih sehat.
"Pertambahan jumlah penduduk, perubahan konsumsi masyarakat, hingga pandemi covid-19 membuat timbulan sampah di Jabar makin bertambah. Tahun 2020 jumlah penduduk Jabar mencapai 49,9 juta jiwa dengan timbulan sampah yang mencapai 24,790 juta ton per hari dengan komposisi sampah sisa makanan, plastik dan kertas karton," ungkap pria yang karib disapa Kang Emil.
Menurut gubernur, sumber utama sampah plastik berasal dari kemasan (packaging) makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja serta pembungkus barang lainnya. Dari total timbulan sampah plastik, yang telah didaur ulang diperkirakan baru 10-15% saja. Sisanya, sebanyak 60-70% ditimbun di TPA dan 15-30% belum terkelola dan terbuang ke lingkungan.
Baca juga: Sampah Plastik Jadi Tantangan dalam Mengembangkan 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtyas menambahkan, sampah di Jabar masih menjadi persoalan pelik mengingat tingginya produksi sampah. Dalam satu hari ada 24 ribu ton sampah di Jabar harus diselesaikan. Sementara target pengurangan 30% pada tahun 2025 sekarang baru mencapai 5-10%.
"Angka 24 ribu ton per hari harus segera diselesaikan, terutama dari sumbernya yang banyak berasal dari rumah tangga. Dari TPS Sarimukti saja, sampah dari Bandung Raya mencapai 2.000 ton per hari," ujar Prima.
Pihaknya berharap kepedulian masyarakat untuk membantu menyelesaikan urusan sampah yang dihasilkan masyarakat dan harusnya masyarakat juga ikut menyelesaikan. Salah satu kepedulian masyarakat mengolah sampah dihadirkan dengan menggandeng bank sampah yang jumlahnya di Jabar terus bertambah.
"Sudah ada 1.616 bank sampah di Jabar menyelesaikan juga pemilahan sampah dan digunakan kembali. Keberadaan bank sampah bisa menghadirkan siklus ekonomi namun karena warga di level RT belum berkoordinasi secara terpadu, dari 1.600 yang aktif hanya beberapa," tuturnya.
Untungnya, kata Prima, keberadaan bank sampah kini ditopang adanya sejumlah aplikasi digital pengelolaan sampah. Dari 1.800 belum semua aktif, ada up and down, ada yang sekarang timbul dan hilang. Kolaborasi dengan platform digital ada Octopus, MySmash, Greeny dan Pointtrash, itu paling besar dan bisa digunakan digital.
Dia berharap keberadaan bank sampah yang kini sudah terhimpun dalam Asosiasi Bank Sampah Indonesia bisa mengelola sampah hingga 30% karena saat ini bank sampah baru sanggup mengelola 10-15% sampah.
"Kami sediakan bank sampah itu kalau bisa RT ada kordinasi dengan bank sampah setempat, kita sudah sebar dan coba koordinasi dan apalagi ada aplikasi hanya saja siapa yang koordinasi," pungkasnya.(OL-5)
Merek wellness asal Bali, Utama Spice, menggandeng Seven Clean Seas, organisasi yang berfokus pada pengangkatan sampah plastik dari lingkungan.
Penelitian terbaru memicu kekhawatiran global setelah ilmuwan menemukan sekitar 27 juta ton nanoplastik mengambang dan tersuspensi di Samudra Atlantik Utara.
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved