Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BALAI Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali mengusulkan permainan tradisional Megandu asal Kabupaten Tabanan agar masuk Warisan Budaya Takbenda (WBTB). Sebelumnya, Megandu sudah didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) oleh Mahasiwa Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud).
Pengajuan permainan tradisional Megandu sebagai WBTB disampaikan oleh Peneliti Ahli Madya BPNB Provinsi Bali pada kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan beberapa hari lalu di Balai Subak Sangawang, Desa Adat Ole. FGD tersebut dihadiri oleh BPNB Provinsi Bali, Perangkat Desa Adat Ole, Pegiat Seni di Desa Adat Ole, Peneliti Megandu dan perwakilan mahasiswa FH Unud.
Saat FGD berlangsung, Peneliti Ahli Madya BPNB Provinsi Bali Nuryahman menyampaikan permainan tradisional Megandu penting untuk didaftarkan menjadi WBTB. Menurutnya, WBTB Kabupaten Tabanan masih minim dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bali.
"Pendaftaran permainan tradisional Megandu ini sangat penting apalagi daftar WBTB Tabanan masih minim dibandingkan kabupaten lainnya," ujar Nuryahman, Minggu (6/3).
Pendaftaran Megandu sebagai WBTB disambut baik oleh pegiat seni di Desa Adat Ole. Ketua Sanggar Wintang Rare I Wayan Weda menjelaskan saat ini Megandu sudah mendapatkan sertifikat KIK yang didaftarkan oleh Mahasiswa FH Unud dan pihaknya mendukung upaya BPNB Provinsi Bali dalam mengajukan permainan Tradisional Megandu sebagai WBTB. Menurutnya, permainan tradisional Megandu adalah warisan budaya yang harus dilestarikan karena sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak-anak.
"Sebelumnya Megandu sudah didaftarkan KIK oleh adik-adik Mahasiswa FH Unud dan kami sangat mendukung BPNB Provinsi Bali untuk mengajukan lagi permainan Megandu sebagai WBTB, karena Megandu adalah warisan budaya yang sangat bermanfaat bagi anak-anak, terutama perkembangan mental, disiplin, serta mengandung unsur kepemimpinan," ungkapnya.
Wayan Weda mengatakan Megandu merupakan permainan tradisional masyarakat agraris di Desa Adat Ole. Jenis permainan ini biasanya dimainkan di sawah dengan melibatkan 10 orang atau lebih. Alat permainan yang digunakan adalah bola kecil dari jerami dengan jumlah sebanyak anak yang ikut bermain.
Lalu di areal permainan tersebut ditancapkan tongkat di tengah-tengah arena. Kemudian dilengkapi dengan tali pelepah pisang. Bola-bola jerami tersebut kemudian diletakkan di dekat tiang. Permainan dimulai ketika ada seorang anak yang berjaga dengan memegang tali. Tugasnya adalah menjaga telur-telur tersebut dari anak-anak lainnya yang berusaha mengambil.
Baca juga: Kalsel Usulkan 42 Warisan Budaya tak Benda
Disela-sela FGD, mahasiswa FH Unud Kadek Mahesa Gunadi menyerahkan kajian mengenai pentingnya perlindungan dan pengembangan permainan tradisional Megandu. Mahesa mengatakan inti dari kajiannya adalah meminta Pemerintah Daerah agar peduli terhadap pegiat seni di Desa Adat Ole yang telah berkontribusi terhadap pemajuan kebudayaan khususnya permainan tradisional Megandu.
"Inti dari kajian saya adalah meminta Pemerintah Daerah memberikan penghargaan yang sepadan kepada pegiat seni di Desa Adat Ole yang telah berkontribusi luar biasa dalam pemajuan kebudayaan," tuturnya.
Mahesa mengatakan para pegiat seni di Desa Adat Ole sangat layak diberikan penghargaan karena telah puluhan tahun konsisten menjaga warisan budaya yang ada. Menurutnya, para pegiat seni di Desa Adat Ole tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah.
"Penghargaan ini sangat layak diberikan karena mereka sudah puluhan tahun konsisten mengembangkan warisan budaya permainan Megandu tanpa menerima uang sepeserpun. Pemberian penghargaan ini diatur dalam Pasal 50 Ayat (1) UU No 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan," pungkasnya.(OL-5)
PASANGAN ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu gagal ke final Badminton Asia Championships (BAC) 2025.
Perusahaan yang bergerak di industri hiburan, Timezone, menggelar kegiatan sosial bertajuk Cerita Seru Ramadan.
Aplikasi Jagat sepakat untuk mengubah format permainan berburu Koin Jagat setelah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Kemkomdigi memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan aktivitas berburu koin dalam permainan Koin Jagat.
Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Kasandra Putranto, menyebut ada dampak kesehatan mental dari mengikuti permainan yang sangat kompetitif, seperti Koin Jagat.
Belakangan ini, fenomena permainan perburuan harta karun digital Koin Jagat tengah viral di platform media sosial TikTok. Ini penjelasan tentang permainannya.
Penghargaan bergengsi ini diberikan atas komitmen Desa Jatiluwih terhadap pariwisata berkelanjutan, pelestarian budaya, dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
KPU Kabupaten Tabanan, Bali, merekrut 5.950 orang yang akan menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjelang Pilkada 2024 pada November mendatang.
TURIS wanita asal Turki bernama Ozlem Ergen, 32, bersama seorang pemandu wisata asal Jakarta bernama Rizki Meiramdhani tersesat di Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, sejak Senin (19/8) malam.
DESA Wisata Jatiluwih yang terkenal dengan hamparan sawah terasering yang indah, kembali menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Ini tips bagi yang ingin berwisata ke sana.
DUA warga negara asing (WNA) diketahui tewas tertimpa bangunan vila, Jumat (15/3). Saat dievakuasi petugas, keduanya dalam posisi telanjang dan sudah dalam keadaan meninggal dunia
PENDAKI perempuan, Eka Putri Pratiwi,24, yang dilaporkan tersesat di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat, Senin (4/3) pukul 16.15 Wita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved