Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KERESAHAN nelayan tradisional di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, seperti tidak berujung. Pasalnya aksi kapal pukat trawl (pukat harimau) terus merajalela di perairan laut Samudera Hindia kawasan setempat.
Selain merusak biota laut, aksi melanggar hukum itu juga telah mengganggu aktivitas nelayan tradisional. Nelayan kecil ini yang biasanya mudah memperoleh hasil tangkapan menjaring ikan dengan menggunakan alat tangkap tradisional, kini harus gigit jari lantaran banyak kapal menggunakan alat tangkap trawl.
Lokasi paling parah gangguan pukat trawl itu antara lain di perairan laut Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Setiap berlabuh, mereka dengan leluasa menangkap ikan berbagai ukuran dan bermacam jenis. Pengguna pukat harimau tak segan mengancam kapal kecil jika mencegah mereka mengambil tangkapan.
"Berulang kali kami laporkan ke pihak pemerintah terkait dan aparat penegak hukum. Sayangnya keluhan kami sia-sia belaka. Ini terlihat dari semakin merajalelanya pukat harimau," tutur nelayan tradisional di Kecamatan Samudera, Ibnu, Senin (21/2).
Baca juga: Nelayan Aceh Bersyukur Dua Kapal Pukat Harimau Ditangkap KKP
Dosen Hukum Adat dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh M Adli Abdullah mengatakan hukum positif telah jelas menerangkan penggunaan alat tangkap yang merusak kelestarian laut tidak dibenarkan. Apalagi penggunaan pukat trawl itu bukan saja merusak populasi ikan, tetapi juga menghancurkan kelestarian alam bawah laut.
Dikatakan Adli Abdullah, larangan menggunakan pukat trawl juga diatur dalam hukum adat laut. Pelaku bisa dikenakan sanksi tegas, yaitu semua ikan hasil tangkapan berhak disita lembaga adat laut. Lalu kapal pelaku juga harus disita, sehingga menjadi efek jera.
"Kalau tidak ada tindakan tegas, tentu ini semakin meraja lela. Mencegah pukat trawl sama dengan menyelamatkan alam dari kerusakan, menghindari kepunahan ikan laut. Paling penting yaitu melindungi nelayan tradisional agar kebutuhan ikan untuk manusia tetap lestari," tutur Adli Abdullah yang juga staf khusus Kementerian ATR/BPN.(OL-5)
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
LAGI satu unit kapal pukat trawl (kapal pukat harimau) ditangkap di perairan Selat Malaka, kawasan Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
PENANGKAPAN dua unit kapal pukat trawl (pukat harimau) oleh tim Kementerian Kelautan dan Prikanan (KKP) di perairan laut Kabupaten Aceh Timur disambut baik kalangan di Aceh.
BANYAKNYA aktivitas penangkapan ikan menggunakan pukat harimau (pukat trawl) di perairan laut Selat Malaka, kawasan Provinsi Aceh, telah meresahkan ribuan nelayan tradisional setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved