Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMERIAHAN terlihat dalam pelaksanaan Festival Jenang guna menyambut Hari Ulang Tahun ke-277 Kota Surakarta di Pendopo Omah Sinten, Ngarsopura, Kamis (17/2).
Memang tidak semeriah sebagaimana festival jenang sebelum covid-19. Sebelum adanya wabah covid-19, festival ini bisa dihadiri hingga ribuan orang yang ingin berebut aneka jenang. Namun, kali ini, tidak ada yang berebut 17 jenis jenang.
Slamet Rahardjo, pemilik Omah Sinten yang sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia, mengakui, festival jenang 2022 ini memang lebih sederhana tanpa kirab jenang.
"Gelaran festival hanya untuk tamu terbatas, meski tidak mengurangi nilai dan manfaat festival yang sudah menjadi tradisi dan kearifan lokal Kota Solo atau Surakarta," kata Slamet Rahardjo.
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Dipokusumo mengatakan tradisi festival jenang ini patut untuk dilestarikan dan dikembangkan, terutama bagi generasi kekinian yang sangat kreatif mengemas banyak hal hingga menjadi peristiwa yang menarik.
"Ini bukan saja sebagai peristiwa memperingati perpindahan Keraton Kartosuro ke Desa Sala pada 17 Februari 1745, hingga berdiri sebagai Keraton (Kasunanan) Surakarta. Jadi bukan sekadar simbol atau jenang saja, tapi juga bisa menjadi jeneng," kata Dipokusumo.
Sekda Ahyani menegaskan, festival jenang menjadi bagian kearifan lokal dan daya tarik wisata. Pemkot Surakarta pun terus memberi ruang agar kreasi tradisi ini menjadi agenda tahunan yang perlu dilestarikan Total ada 22 jenis jenang yang ditampilkan dalam festival bertema "Jenang Metamorfosa, dari Sesaji Jadi Siap Saji". Sementara yang dibagikan hanya 17 jenis jenang sebagai simbol perpindahan Keraton Kartasura ke Solo.
Baca juga: Festival Jenang Meriahkan Peringatan Hari Jadi Kota Surakarta
Sejumlah tokoh budaya Kota Solo menyemangati agar festival jenang terus berlanjut. Mereka menilai festival ini menjadi bagian dari upaya merawat sejarah.
Sejumlah anak SD yang ikut memeriahkan festival jenang pun tampak semangat menikmati jenang yang dibagikan panitia.
"Ini jenang unik, rasane beda dengan jenang gendul. Tapi enak semua, saya suka," ucap Bayu, 12, siswa SD yang sedang menikmati aneka jenang yang dibagikan panitia.(OL-5)
makanan khas Solo yang paling dicari karena cita rasa khasnya yang begitu lezat dan unik, sehingga sulit ditemukan di tempat lain
Dirinya berkomitmen untuk membantu memajukan tim Persis Solo karena klub tersebut memiliki sejarah luar biasa.
SETELAH meresmikan markas di stadion Manahan Solo, Bhayangkara Solo FC gelar laga uji coba melawan tim senior Pemkot Surakarta, kemarin.
Piala Dunia U-20 diyakini masih akan tetap digelar di Indonesia.
Semua rangkaian kegiatan AFF U-16 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tngah berjalan lancar, tertib, dan kondusif.
Selain itu, NasDem Kota Surakarta setiap hari juga melakukan berbagi takjil selama Ramadan.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa yang membuka festival jenang nusantara ini menegaskan jenang menjadi 'pusaka' dalam ketahanan pangan di setiap daerah di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved