Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kelangkaan Minyak Goreng Masih Berlanjut di Jawa Tengah

Akhmad Safuan
17/2/2022 12:00
Kelangkaan Minyak Goreng Masih Berlanjut di Jawa Tengah
Ilustrasi Minyak goreng(dok.ant)

KELANGKAAN minyak goreng (migor) di berbagai daerah di Jawa Tengah berlanjut, ketersediaan terbatas di agen hingga menyebabkan warga harus antre atau terpaksa membeli migor diatas harga ditetapkan pemerintah.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (17/2) minyak goreng masih menjadi barang yang sulit didapat oleh warga di berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Blora, Grobogan, Demak, Kudus, Semarang, Kendal dan Salatiga, warga terpaksa harus antre hanya untuk mendapatkan 1-2 liter migor atau terpaksa membeli dengan harga diatas ketetapan pemerintah Rp14.000 per liter.

Antrean warga untuk membeli migor terlihat di Blora dan Kota Semarang, bahkan tidak hanya warga setempat tetapi juga warga  dari daerah sekitar karena sulit mendapatkan migor terutama harga sesuai ketetapan pemerintah di daerahnya, sebagian harus kecewa karena adanya pembatasan pembelian juga sudah habis saat sampai pada gilirannya.

"Masalah minyak goreng ini kuncinya di pemerintah pusat, kami di sini hanya memantau dan pengawasan, karena stok di gudang distributor hanya 50 persen, biasanya satu bulan dapat kiriman dua kontainer tapi sekarang hanya satu kontainer," kata Bupati Blora Arief Rohman.

Pelaksanaan Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Grobogan Teguh Harjokusumo usai rapat koordinasi masalah minyak goreng mengatakan ketersediaan migor di pedagang besar kosong hingga memicu terjadinya kelangkaan, terakhir pengiriman tanggal 31 Januari lalu dan telah habis dalam waktu 15 hari.

Para pedagang juga tidak mau menambah stok, lanjut Teguh Harjokusumo, karena harga minyak goreng curah yang ditawarkan distributor besar Rp17.00 per liter jauh diatas harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketetapan pemerintah. "Kita sudah surati Gubernur Jawa Tengah menyangkut masalah ini," tambahnya.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno bahwa penyebab kelangkaan minyak goreng di daerah karena produsen belum mengirimkan migor ke distributor dan kemudian menyalurkan ke para pedagang yang ada.

"Akibat kelangkaan ini harga minyak goreng melambung diatas HET yakni Rp18.000-Rp20.000 per liter," ungkap Imam Prayitno.

Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di Kota Semarang, warga terpaksa antre di sejumlah pedagang di sepanjang Jalan Pedamaran (Timur Pasar Johar) untuk mendapatkan migor 1-2 liter.

"Stok terbatas, kami hanya dapat melayani warga sekitar padahal sebelumnya bisa kirim ke beberapa daerah lain," ujar Tomi, pedagang besar di Kota Semarang. (OL-13)

Baca Juga: Menteri Perdagangan Jamin Minyak Goreng Aman Jelang Ramadan 2022



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik