Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DESA Pakutandang di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kedatangan tim HaloPuan. Lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani ini membawa program yang diberi nama “Gerakan Melawan Stunting”.
Sekitar 200-an warga yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader-kader posyandu berdatangan ke lokasi kegiatan di kantor Desa Pakutandang, pada Rabu (16/2) pagi.
Selama sekitar 2 jam mereka mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya memberi asupan gizi seimbang kepada anak-anak, terutama dalam periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupan.
Penyuluhan disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Pakutandang, dr Henny Hamdani.
Baca juga: Rumah Sosial Kutub Luncurkan Layanan Anakku Bebas Stunting
Sementara itu, relawan HaloPuan, Muhammad Chotim, menyampaikan informasi tentang manfaat super bubuk daun kelor.
Bersama kader-kader Posyandu, Chotim juga memeragakan bagaimana mengolah daun kelor yang telah dikeringkan menjadi bubuk atau tepung yang siap dijadikan bahan dari berbagai variasi menu makanan.
Menurut Chotim, dengan dijadikan bubuk, kekayaan nutrisi dalam daun kelor akan lebih terikat.
Dalam Gerakan Melawan Stunting, HaloPuan memang membawa solusi memanfaatkan daun kelor, tanaman yang sebenarnya banyak tumbuh di Tanah Air tapi kerap diabaikan.
Menurut Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, kelor sudah terbukti mampu menurunkan angka stunting di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga separuhnya.
Dari hasil monitoring HaloPuan sendiri di Desa Sukajaya, Malangbong, Kabupaten Garut, dan Desa Cisempur, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, kelor mampu menaikkan berat badan anak-anak rata-rata 5 ons per bulan dan tinggi badan 0,5 sentimeter per bulan.
Hasil monitoring juga menunjukkan kelor mampu memperlancar ASI pada ibu menyusui dan meningkatkan nafsu makan pada balita.
Dalam Gerakan Melawan Stunting di Kabupaten Bandung, HaloPuan bekerja sama dengan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kabupaten Bandung, Mochamad Luthfi Hafiyyan, dan Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan, Yayat Sumirat.
Aparat pemerintah daerah yang menghadiri kegiatan ini antara lain Kepala Desa Pakutandang, Suryaji, Camat Ciparay, Gugum Gumilar, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Iis Aisjah, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun.
Camat Ciparay Gugum Gumilar menyampaikan apresiasi kepada HaloPuan yang telah menginisiasi kegiatan melawan stunting di wilayahnya.
“Berdasarkan data, prevalensi stunting di Desa Pakutandang ini memang masih masuk kategori tinggi, sehingga sosialisasi ini merupakan bagian dari ikhtiar mengedukasi masyarakat,” katanya.
“Apalagi HaloPuan juga menginformasikan bahwa ada strategi yang murah, yakni yang namanya daun kelor,” ucap Gugum.
Kepala Desa Pakutandang, Suryaji, bahkan menyatakan mulai saat ini dia akan mulai mengonsumsi bubuk kelor.
“Dulu dengar daun kelor hanya berususan dengan magis, ternyata sangat banyak manfaatnnya,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PDI Perjuangan, Yayat Sumirat, menyampaikan terima kasih kepada Puan Maharani.
"Ini salah satu bentuk kepedulian Mbak Puan Maharani kepada Kabupaten Bandung, khususnya masyarakat di Ciparay,” katanya.
Dia pun bertekad membawa gagasan daun kelor sebagai solusi makanan tambahan dalam mengatasi stunting ke tingkat kebijakan.
“Pak Kadis, tolong hitung anggarannya, kita akan berikan kepada masyarakat yang tidak mampu daun kelor yang sudah diekstrak (menjadi bubuk) dengan cuma-cuma," ujar Yayat.
"Nanti kami juga akan ngobrol dengan Dinas Pertanian bagaimana menyediakan bibit daun kelor di seluruh desa di Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Angka Stunting di Kabupaten Bandung masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi balita stunting di Kabupaten Bandung mencapai 35,2%.
Laporan-laporan pemberitaan terakhir mengabarkan angka itu mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir akibat dampak pandemi Covid-19.
Di Kecamatan Ciparay sendiri, HaloPuan memperoleh data angka stunting sebesar 16,26% dan di Pakutandang, sebesar 16,5%.
Di akhir kegiatan, 200 warga sasaran memperoleh paket makanan tambahan dari HaloPuan, termasuk 400 gram bubuk daun kelor.
HaloPuan dan PDI Perjuangan juga membagikan sejumlah bibit kelor kepada perangkat desa dan kader posyandu, agar warga bisa memproduksi sendiri bubuk daun kelor untuk ke depannya. (RO/OL-09)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Joko menjelaskan, monitoring ini bukan sekedar ceremonial, tapi menjadi upaya untuk meneguhkan komitmen dan menguatkan sinergi terhadap upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, terus meraih keberhasilan dan prestasi gemilang.
Inovasi ini berangkat dari keprihatinan atas masih tingginya angka kematian ibu, bayi, serta kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai pada tahun sebelumnya.
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved