Lestarikan Kekhasan Lokal, Aria Production Garap Kabayan Milenial the Series

Bayu Anggoro
08/2/2022 23:15
Lestarikan Kekhasan Lokal, Aria Production Garap Kabayan Milenial the Series
Kru Kabayan Milenial the Series(MI/BAYU ANGGORO)


KESADARAN akan pentingnya menjaga kebudayaan dan kekhasan Sunda
semakin menguat di kalangan masyarakat Jawa Barat, terutama
pascapernyataan anggota DPR RI, Arteria Dahlan, yang meminta Jaksa Agung mencopot seorang kajati yang berbahasa Sunda saat rapat resmi.

Salah satu upaya menjaga kebudayaan Sunda dilakukan sineas Jawa Barat dengan membuat Kabayan Milenial the series yang akan tayang di salah satu TV nasional.

Sinetron 12 episode ini akan disutradarai aktor kawakan, Dicky Chandra,
serta Yayat Hidayat sebagai produser.

Yayat menjelaskan, pihaknya tergerak untuk membuat sinematografi ini mengingat kebudayaan dan kekhasan lokal yang semakin tergerus.

Dia menyebut, saat ini hanya sedikit generasi muda yang masih mengenal
kekayaan budaya Jawa Barat, salah satunya Kabayan, sosok legenda asal
provinsi tersebut.

"Saat ini mungkin tahunya Spiderman. Saya khawatir nanti anak cucu saya tidak tahu apa-apa ketika saya ngomong Kabayan," kata Yayat di Bandung, Selasa (8/2).

Menurutnya, hal ini karena semakin gencarnya gempuran informasi dan
budaya asing yang masuk ke dalam negeri, terutama dengan berkembangnya
internet. "Jadi mereka malah lebih familiar dengan film-film Korea,"
ujarnya.

Oleh karena itu, kata Yayat, pihaknya bersama Aria Production membuat
Kabayan Milenial ini berdasarkan idealismenya dalam menjaga kebudayaan
dan kekayaan khas Jawa Barat. "Kita produksi film ini karena punya
semangat ingin menggali khasanah kekayaan budaya Jawa Barat. Salah satu
nilainya adalah cerita tentang si Kabayan yang perlu kita lestarikan,"
ujarnya.


Media informasi


Lebih lanjut, Yayat berharap sinetron Kabayan Milenial inipun mampu
menjadi media informasi dalam menyampaikan berbagai informasi tentang
Jawa Barat. Terlebih, sinematografi merupakan media yang tepat untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

"Kalau lewat film lebih gampang memotretnya daripada statistik laporan
seperti dari pemerintah. Ini penting untuk menginformasikan tentang
kemajuan yang dicapai oleh masyarakaf, baik ekonomi, budaya, dan
lain-lain," ujarnya.

Hal serupa disampaikan Dicky Chandra. Dalam menyutradarai sinetron ini,
dia merasa terpanggil karena memiliki tujuan yang sama. "Ingin membentuk perspektif baru di masyarakat tentang sosok Kabayan. Saya merasa tertantang," ujarnya.

Dia pun menilai perlu adanya karakter baru tentang sosok Kabayan. "Itu
harapan saya. Kabayan lucunya tetap, jangan dibuang. Masyarakat butuh
tontonan, hiburan, tapi perlu juga tuntunan," katanya.

Dia pun optimistis karyanya bersama Aria Production ini mampu menjadi
hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat. "Dalam Kabayan Milenial ini
ada juga ajakan agar kita mengamalkan Pancasila, ada toleransinya.
Karena kita semua bersaudara," katanya seraya menyebut aktor Yogi Werner dipilih untuk memerankan Kabayan.

Eksekutif Produser Aria Production, Pamriadi, memastikan pihaknya
konsisten dalam mengangkat budaya dan kekhasan Jawa Barat lainnya.
Sebagai rumah produksi asal daerah tersebut, menurut dia, sudah menjadi
kewajiban dalam melestarikan warisan nenek moyang tersebut.

"Kami konsisten mengangkat kekayaan lokal Jawa Barat ke dalam
sinematografi, dalam film dan sinetron," katanya.

Selain itu, dia juga memastikan pihaknya fokus dalam menggarap kebudayaan dan kekayaan alam di Jawa Barat.

"Kami sudah membuat beberapa FTV tentang tempat pariwisata, untuk
memulihkan dunia pariwisata di saat pandemi ini. Kami juga akan membuat
film layar lebar tentang tokoh perempuan asal Jawa Barat, Dewi Sartika.
Nanti akan disutradarai Mas Eros Djarot," katanya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya