Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kasus Covid-19 di Cianjur Bertambah 195 dalam Sepekan

Benny Bastiandy
08/2/2022 16:54
Kasus Covid-19 di Cianjur Bertambah 195 dalam Sepekan
Ilustrasi(DOK MI)

KURUN sepekan terakhir di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi penambahan hampir 195 kasus konfirmasi covid-19. Beberapa orang di antaranya merupakan kalangan aparatur sipil negara (ASN).

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan data yang diperoleh dari new all record, hingga Selasa (8/2) terdapat 195 kasus aktif konfirmasi covid-19. Mereka ada yang diisolasi mandiri di rumah masing-masing dan pusat isolasi, ada juga yang dirawat di rumah sakit. "Data penambahan kasus aktif kurun seminggu terakhir sebanyak 195 orang," kata Yusman, Selasa (8/2).

Namun, ucap Yusman, dari jumlah tersebut, tak semuanya berdomisili di Kabupaten Cianjur. Artinya, mereka memang beridentitas warga Kabupaten Cianjur berdasarkan KTP elektronik, tetapi saat ini berdomisili di luar daerah.

"Data new record, jumlahnya ada 100-an lebih yang ber-KTP Kabupaten Cianjur tapi domisili di luar daerah. Jadi yang murni tinggal di Cianjur itu lebih kurang 70-an orang," terang Yusman.

Dari jumlah penambahan kasus aktif kurun sepekan terakhir di Kabupaten Cianjur, satu orang meninggal dunia. Diketahui, pasien tersebut merupakan warga Kecamatan Karangtengah.

"Pasien yang meninggal dunia ini dirawat di rumah sakit. Jadi kami belum bisa memastikan penularannya dari mana," ucapnya.

Sementara di kalangan ASN, sebut Yusman, jumlah sementara yang terkonfirmasi covid-19 terdapat 4 orang. Mereka merupakan pegawai yang berada di dua perangkat daerah. "Saat ini sedang dilakukan isolasi di pusat isolasi Bumi Ciherang," tuturnya.

Keempat orang ASN tersebut kondisinya sudah berangsur membaik. Mereka mengalami gejala flu seperti pada umumnya. "Mereka mengalami batuk, pilek, dan sakit tenggorokan," jelasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, menjelaskan menghadapi potensi lonjakan varian omikron, sejumlah rumah sakit mulai disiagakan. Tak hanya dari penyediaan ruangan isolasi, tapi juga sarana dan prasarana lainnya seperti ketersediaan oksigen maupun SDM tenaga kesehatan. "Lonjakan pasien saat terjadi gelombang kedua dengan meningkatnya kasus varian Delta jadi pengalaman," kata Cecep.

Sesuai arahan pemerintah pusat, sebut Cecep, pasien konfirmasi yang dirujuk ke rumah sakit bergejala sedang dan berat. Kalau pasien bergejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri. "Itu sesuai arahan dari (pemerintah) pusat," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik