Kasus Positif Covid di Jabar Naik Tajam jadi 3.454 Orang Dalam 12 hari

Naviandri
24/1/2022 12:05
Kasus Positif Covid di Jabar Naik Tajam jadi 3.454 Orang Dalam 12 hari
Warga melintasi mural bertema COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat.(dok.Ant)

JUMLAH kasus aktif Covid-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) bertambah drastis, hampir mencapai lima kali lipat dalam 12 hari terakhir. Jika pada 12 Januari 2022 terdapat 589 orang positif Covid-19 yang masih dirawat atau menjalani isolasi di Jabar, pada 23 Januari angka kasus aktif ini sudah membengkak menjadi 3.454 orang.

Semuanya terekam dalam Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar dan Kementerian Kesehatan RI yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19. Secara berurutan mulai 12 Januari 2022, di Jabar terjadi penambahan 62 kasus, kemudian selanjutnya bertambah 89 kasus, 104 kasus, 118 kasus, 87 kasus, 89 kasus, 256 kasus, 324 kasus, 401 kasus, 505 kasus, 641 kasus dan akhirnya bertambah 485 kasus baru pada 23 Januari 2022.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, DKI Jakarta memiliki jumlah kasus aktif terbanyak, yakni 8.961 orang, kemudian Jabar dengan 3.454 orang, dan Banten dengan 2.393 orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi. Namun demikian, angka kematian dalam 12 hari terakhir ini cenderung rendah di Jabar, dengan total 10 kematian.

Penambahan kasus aktif ini pun berdampak pada keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) perawatan pasien Covid-19 di 300 rumah sakit di Jabar. Pada 22 Januari 2022, keterisiannya mencapai 6,65 persen atau terisi 448 dari 6.740 tempat tidur. Sedangkan pada 1 Januari 2022, keterisiannya masih di angka 2,12 persen.

Menanggapi kenaikan kasus ini, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Dewi Sartika, Seni (14/1) menjelaskan, belum bisa mengaitkan penambahan kasus ini dengan menyebarnya varian omikron di Jabar. Pihaknya masih terus melakukan penelitian mengenai hal tersebut dan penanganan kenaikan kasus Covid-19 di Jabar.

"Berdasarkan data terakhir, di Jabar terdapat 33 kasus Covid-19 varian omikron. Mereka ditangani di sejumlah rumah sakit di Jabar dan pusat isolasi di Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar di Kota Cimahi," ucapnya.

Dari 33 kasus tersebut, katanya, sebanyak 20 orang di antaranya sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah. Sedangkan sisanya masih menjalani perawatan dengan isolasi ketat di rumah sakit dan BPSDM Jabar.

"Pasien yang awal ada 15 orang, sudah sembuh semua. Kemudian kasus baru ada 18 orang, di mana 5 orang sudah sembuh. Sisa 13 orang lagi, yang dirawat di rumah sakit ada 8 orang dan di BPSDM ada 5 orang," katanya.

Dewi menambahkan, pemerintah terus berupaya melakukan pengetesan atau testing, pelacakan atau tracing, dan perawatan atau treatment, untuk mengatasi Covid-19. Sedangkan masyarakat diminta tetap melaksanakan 5M atau protokol kesehatan (prokes) dan pemerintah pun tengah gencar memberikan vaksinasi kepada masyarakat.

"Angka vaksinasi di Jabar pun terus meningkat dan kini dari 37,9 juta orang sasaran vaksinasi di Jabar, sebanyak 22,49 juta orang atau 85,72 persennya sedah mendapat dosis pertama, kemudian sebanyak 21,45 juta orang mendapat dosis kedua atau 56,59 persennya," lanjutnya.

Sehingga secara keseluruhan sejak axxwal pandemi, terdapat kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 14.768, kemudian ada 694.117 orang sembuh, dan totalnya 712.339 kasus Covid-19 di Jabar.

Sementara itu, sebanyak 60 sekolah di Kota Bandung jenjang SD hingga SMA akan menjadi titik kegiatan survailen atau tes swab acak karena adanya kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Langkah tersebut sekaligus mengantisipasi adanya penyebaran virus Omicron di lingkungan sekolah.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengatakan, jadwal survailen di 60 sekolah tersebut tergantung pada puskesmas sekolah itu berada. "Tes swab acak hari ini (Senin (24/1) sasarannya antara 30 hingga 50 orang dari siswa hingga pendidik tenaga kependidikan (PTK). Tim yang datang ke sekolah dari apa yang sudah diagendakan puskesmas setempat yang ditunjuk langsung oleh dinkes," terangnya.

Dia menambahkan, untuk survailen bulan ini memang terdapat 60 sekolah dengan setiap kecamatan diwakili dua sekolah. Nanti setiap bulan pelaksanaannya survailen di sekolah yang berbeda alias berganti-ganti. (OL-13)

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Masih Bertahan Tinggi di Pasar Wilayah Pantura



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya