Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Pertamina menggandeng Yayasan Jembatan Nawacita dalam membangun sebanyak 200 sumur resapan di sejumlah wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.
Sejumlah pihak juga terlibat dalam upaya menciptakan kawasan Puncak yang lebih baik, terutama dalam pengendalian banjir, di antaranya adalah Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT). Peran aktif warga juga ikut dilibatkan dalam program ini yakni IJP (Info Jalur Puncak) dan Kelompok Peduli Lingkungan Purun.
Pembangunan sumur resapan ini diawali dari lima lokasi dengan jumlah 200 unit yang dibangun di Kampung Kabandungan dan Cibogo, Desa Cipayung Datar Kecamatan Megamendung. Kemudian lokasi lainnya di Kampung Arayak Cibeureum, Kampung Anyar dan Kampung Cidokom Desa Kopo Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua. Total ada 23 RT dan 15 RW yang mendapat manfaat sumur resapan dari Kementerian ATR/BPN dan Pertamina ini.
“Puncak memiliki posisi yang sangat penting bagi wilayah-wilayah bawah yang ada di sekitarnya karena merupakan daerah hulu sungai Ciliwung. Program sumur resapan ini adalah ikhtiar untuk ikut menjaga lingkungan Puncak, dan harapannya langkah-langkah kecil ini juga menjadi sumbangsih dalam penanganan banjir Jabodetabek,” ujar Sekjen Dewan Pimpinan Nasional KAPT Achmad Fachruddin (13/1/2022).
Saat meninjau lokasi bersama Ketua Kompartemen KAPT Larasati Sedyaningsih dan Bendahara Umum KAPT Richard Henry, Achmad Fachruddin berdialog dengan sejumlah warga yang mendapatkan manfaat sumur resapan tersebut. Menurutnya sambutan warga terhadap program ini sangat baik.
“Program konservasi lingkungan seperti ini ternyata ditunggu-tunggu. Warga ternyata sangat paham bahwa sumur resapan bisa membantu meminimalisir kekeringan air tanah terutama di musim kemarau,“ ujar Fachruddin.
Hal ini seperti diutarakan Ilyas, warga Kampung Kabandungan. Saat mengetahui ada program pembangunan sumur resapan, ia langsung berinisiatif mengajukan lokasi di dekat permukimannya. “Saya memang meminta supaya dekat rumah saya dibangun sumur resapan. Soalnya kalau ada sumur resapan, air tanah jadi tidak cepat kering saat kemarau,” kata Ilyas.
Tempat-tempat permukiman yang rawan kekeringan air memang menjadi prioritas saat penentuan titik pembangunan sumur resapan. Selain itu, warga juga mengajukan sendiri lokasi yang biasanya menjadi titik banjir Ketika terjadi hujan deras. Di sejumlah sudut permukiman banjir kerap terjadi karena kemiringan lahan dan masalah pembuangan air hujan yang belum terkelola dengan baik.
“Saat turun hujan, lokasi rumah kami sering kebanjiran karena ada di dataran rendah. Alhamdulillah mendapat bantuan (sumur resapan). Harapannya setelah adanya sumur resapan ini air bisa ditampung di tanah sehingga kita tidak kehabisan air karena sumur-sumur berisi air sehingga membawa kemaslahatan buat semuanya,” ujar Rudi Siswantoro, warga Desa Kopo.
Sementara itu, aktivis Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Puncak Lestari, Taufiqurohman menyampaikan berbagai upaya kini sedang dilakukan untuk menanggulangi banjir mulai dari wilayah Puncak. Upaya dilakukan salah satunya dengan prinsip mengurangi volume air hujan langsung jatuh ke sungai karena volume air yang besar dari wilayah Puncak, kerap menimbulkan ‘banjir kiriman’ di Jabodetabek. Sedangkan, saat musim kemarau, warga di sejumlah tempat juga kerap kesulitan air tanah.
“Manfaat sumur resapan di Puncak agar air hujan tidak (semuanya) langsung jatuh ke sungai. Selain itu juga fungsinya untuk menjaga lingkungan, dan menyimpan air di dalam tanah yang bisa dimanfaatkan warga,” ujar Taufiqurohman.
Untuk diketahui, dalam menanggulangi banjir, sebanyak dua proyek bendungan tengah dikerjakan pemerintah di daerah Puncak, yaitu Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, Cipayung. Pembangunan sumur resapan juga dilakukan di sejumlah tempat di Puncak dengan inisiatif berbagai kalangan. (OL-12)
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
Pemerintah Kota Sorong menggelar audiensi bersama PT Pertamina guna membahas berbagai isu strategis terkait distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina dinilai sangat mendukung Kejaksaan Agung dalam melakukan penegakan hukum. Termasuk penetapan status tersangka dan upaya penangkapan M Riza Chalid.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan operasionalnya.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
Penetapan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung merupakan langkah berani dan patut diapresiasi.
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini. Namun, dia tidak memenuhi panggilan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved