Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menteri Pertanian Tanam Perdana IP 400 di Klaten

Djoko Sardjono
11/1/2022 20:15
Menteri Pertanian Tanam Perdana IP 400 di Klaten
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpor menghadiri penanaman perdana padi indeks pertanaman (IP) 400 di Klaten(MI/DJOKO SARDJONO)


MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sri Mulyani
melakukan tanam perdana padi indeks pertanaman (IP) 400 di lahan sawah
Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (11/1).

Tanam perdana optimalisasi peningkatan indeks pertanaman (OPIP) di
Klaten itu dilaksanakan di lahan sawah seluas 1.000 hektare. Kegiatan tanam perdana ini di sekaligus pencanangan IP 400 di Jawa Tengah.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP)
Klaten, Widiyanti, IP 400 atau tanam padi empat kali dalam satu tahun
itu dimulai pada 11 Januari 2022, dengan benih lokal Rojolele Srinuk.

Tanam kedua dijadwalkan pada 29 April dengan benih padi genjah, tanam padi ketiga benih Rojolele Srinuk pada 13 Juli, dan 29 Oktober tanaman padi dengan benih genjah.

Hasil OPIP padi benih Rojolele Srinuk bisa mencapai 7,7 ton gabah
kering panen dan harga jual Rp5.000 per kilogram. Sementara hasil benih
padi lainnya 6,6 ton per hektare dengan harga jual Rp4.000 per kilogram.

Kepada Mentan, Widiyanti mengatakan bahwa hasil total padi Rojolele
Srinuk dengan biaya Rp12,8 juta bisa menghasilkan Rp38,5 juta. Keuntungan yang didapat petani bisa mencapai Rp25 juta per musim.

"Kalau tanam padi benih varietas biasa dengan hasil per hektare 6,6 ton
dan harga jual GKP Rp4.000 per kilogram, keuntungan petani setelah
dikurangi biaya sekitar Rp12,8 juta mencapai sekitar Rp13,5 juta," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Sri Mulyani dalam sambutannya mengatakan kehadiran  Mentan SYL  pada pencanganan tanam perdana IP 400 Jawa Tengah di Desa Sribit, Delanggu, menambah greget dan gumregah  petani Klaten.

Bupati kepada Mentan menyampaikan, bahwa Klaten merupakan lumbung pangan  nasional. Luas lahan pertanian 31.943 hektare. Adapun luas tanam padi pada 2021 mencapai 73.842 hektare dan luas
panen 73.754 hektare.

"Produktivitas padi di Klaten pada 2021 mencapai 480.023 ton atau
mengalami surplus sebesar 157.000 ton. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, produktivitas 2021 mengalami kenaikan 31.337 ton," kata Sri
Mulyani.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten menyampaikan terima kasih
kepada Mentan SYL yang membawa oleh-oleh berupa bantuan untuk petani
berupa alat mesin pertanian, seperti traktor, transplanter, dan
cultivator.

"Namun, petani Klaten masih mengharapkan bantuan sarana prasarana
prapanen dan pascapanen, antara lain combine harvester, mesin pengering, pompa air, dan bantuan untuk pengembangan lumbung pangan," imbuhnya.

Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan mendukung
program optimalisasi peningkatan indeks pertanaman padi (IP 400) di
Klaten, yang pada tahap pertama ini dengan luas tanam 1.000 hektare.

"Kalau bisa tanam padi empat kali dalam satu tahun, kenapa hanya tiga
kali tanam. Pun, kalau bisa tanam tiga kali kenapa hanya dua kali. Itu
berarti kita sia-siakan air irigasi selama tiga bulan atau satu musim
tanam," ujarnya.

Menurut dia, pertanian merupakan salah satu dari inti pembangunan, yakni untuk mencukupi kebutuhan pangan. Seperti di Klaten, pembangunan sektor  pertanian juga berkontribusi untuk kebutuhan pangan daerah lain.

"Jadi, program percepatan tanam yang dicanangkan tahun ini untuk menuju
swasembada pangan. Presiden pun memerintahkan swasembada pangan ini
harus dapat dicapai. Dua tahun ini beras tidak kita impor," ujarnya.

Atas pertanyaan Media Indonesia terkait harga jual gabah petani jatuh
saat panen raya, Mentan mengatakan bahwa hal itu kasusistis. Namun,
kalau harga jual gabah petani jauh di bawah HPP, pemerintah akan turun
tangan.

"Maka, untuk membantu petani di tiap desa, kabupaten, dan provinsi perlu ada lumbungpangan yang menyerap gabah petani dengan harga standar
atau sesuai harga pembelian pemerintah," tandasnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya