Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bukit di Batang Longsor Hancurkan Jalan dan Jembatan

Akhmad Safuan
04/1/2022 08:20
Bukit di Batang Longsor Hancurkan Jalan dan Jembatan
ilustrasi bencana alam(dok.medcom)

BENCANA tanah longsor melanda Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, jalan sepanjang 300 meter terputus dan sebuah jembatan ambrol mengakibatkan warga di dua dusun terganggu akses keluar masuk wilayah.

Pemantauan Media Indonesia Selasa (4/1) ratusan keluar Dusun Pranten dan Dusun Rejosari, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang terpaksa harus berjalan sejauh enam kilometer melintasi perbukitan dan menyeberang sungai, karena ruas jalan tembus sepanjang 300 meter dan sebuah jembatan ambrol setelah alami kelongsoran

Longsor terjadi di perbukitan milik Perhutani di Desa Pranten tersebut termasuk cukup parah, karena memanjang hingga mencapai satu kilometer menimpa jalan dan jembatan di bawahnya, sehingga memutuskan akses ribuan warga untuk dapat keluar masuk baik untuk ke pasar maupun sekolah.

"Akibat longsor terjadi sekitar pukul 20.45 tersebut, warga kami harus jalan memutar hingga enam kilometer naik turun bukit dan menyeberang sungai jika akan ke pasar atau sekolah di Bawang," kata Sekretaris Desa Pranten Ela Nurlaila.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang Ulul Azmi mengatakan longsor terjadi di Desa Pranten, Kecamatan Bawang tersebut merupakan terbesar selama ini hingga memanjang satu kilometer, pada tahun
2021 lalu juga sempat longsor tetapi tidak terlalu parah.

Selain menutup akses jalan dan menghancurkan sebuah jembatan, lanjut Ulul Azmi, juga mengakibatkan kesulitan warga yang hendak keluar masuk desa karena harus memutar cukup jauh, bahkan ancaman longsor masih cukup tinggi mengingat mahkota Bukit Siglagan belum habis.

"Kami sudah turunkan tim untuk membantu kesulitan warga dan melakukan upaya penanganan di daerah longsor tersebut," ungkap Ulul Azmi.

Penanganan cepat harus lebih cepat dilakukan, demikian Ulul Azmi, karena jika terjadi longsor kembali dengan volume material lebih besar dapat menutup sungai di bawahnya."Bisa menimbulkan banjir bandang yang mengancam keselamatan warga," imbuhnya. (OL-13)

Baca Juga: KA Minangkabau Ekspres Beroperasi Lagi

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya