Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pesan Presiden di Balik Peresmian Bendungan di Atas Perahu Naga

Andhika Prasetyo
28/12/2021 14:57
Pesan Presiden di Balik Peresmian Bendungan di Atas Perahu Naga
Presiden Joko Widodo mendayung perahu naga di Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.(ANTARA/Sarjono )

TIDAK ada podium saat Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12).

Kali ini, ia menyampaikan pernyataan peresmian sambil menumpangi perahu naga.

Baca juga: RS Premier Bintaro Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Aksi tersebut dilakukan kepala negara bukan tanpa alasan. Itu merupakan sebuah pesan kepada masyarakat bahwa bendungan, terutama Ladongi, tidak hanya memiliki fungsi sebagai pendukung aktivitas pertanian, tetapi juga sebagai destinasi wisata bahkan venue olahraga air.

"Tadi saya mencoba memakai perahu, mendayung, karena memang arahnya waduk ini juga bisa dipakai sebagai tempat wisata. Ini menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi untuk nanti pengembangan selanjutnya," ujar Jokowi selepas turun dari perahunya.

Jokowi beserta rombongan yang terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan perangkat presiden mengarungi bendungan selama sekitar 15 menit.

"Tidak takut," kata presiden.

"Hanya saja kurang semangat. Yang ngedrum kurang kuat," ucapnya merujuk pada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang juga berada di atas perahu, tapi tidak mendayung.

Pria yang juga menjabat Kepala BKPM itu bertugas sebagai penabuh gendang untuk mengatur irama dayung.

"Yang dayung jadi kurang semangat. Ngedrumnya harusnya dung dung dung biar yang dayung semangat," celoteh Jokowi.

Berdasarkan data Kementerian PU-Pera, Bendungan Ladongi memiliki kapasitas tampung 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare. Bendungan tersebut nantinya bisa mengairi sawah-sawah di sejumlah kabupaten di seperti Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan.

"Kita berharap bendungan ini bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan. Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai yang namanya ketahanan pangan yang baik, kedaulatan pangan yang baik, dan kemandirian pangan yang baik," imbuhnya.

Bendungan yang dibangun dengan biaya Rp1,2 triliun itu juga berfungsi sebagai penyediaan air baku sebanyak 120 liter per detik, reduksi banjir sebesar 176,6 meter kubik per detik, dan potensi listrik sebesar 1,3 megawatt. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya