Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BI Solo Berikan Penghargaan untuk Asosiasi Petani Organik Boyolali

Widjajadi
22/12/2021 22:15
BI Solo Berikan Penghargaan untuk Asosiasi Petani Organik Boyolali
Bank Indonesia Solo menyerahkan penghargaan kepada kelompok tani di Boyolali, Jawa Tengah(MI/WIDJAJADI)


BANK Indonesia Solo sepanjang masa pandemi terus melaksanakan berbagai program pengembangan klaster, UMKM, dan Ekosistem ekonomi serta keuangan syariah melalui sinergi dengan berbagai pihak.

Menurut Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, pengembangan ekosistem ekonomi ini diharapkan mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi di daerah.

Sebagai bagian dari apresiasi atas prestasi dan kolaborasi berbagai pihak, Bank Indonesia Solo bersama Pemerintah Kabupaten Boyolali pada momen akhir 2021 ini menggelar kegiatan dengan komunitas petani di Boyolali dan sekaligus memberikan penghargaan kepada Asosiasi Petani Organik Boyolali (APOB)

"Kita menyerahkan penghargaan kepada APOB sebagai Klaster Terbaik 1 di Subsektor Tanaman Pangan Program Penilaian Kinerja Klaster Pangan Strategis Tahun 2021," ungkap Joko Prastowo di kompleks Kantor Bupati Boyolali, di Kemiri, Mojosongo, Rabu (22/12).

Penghargaan BI Solo ini diberikan karena kerja keras APOB yang mewadahi puluhan kelompok tani di tiga kecamatan ini telah mampu mengembalikan kesuburan pertanian, melalui sistem pertanian organik. Sebanyak 27 kelompok tani ini ada di sejumlah desa di Kecamatan Teras, Banyudono dan Sawit.

Bupati Boyolali M Said Hidayat memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bank Indonesia, yang tidak kenal lelah memberikan pembinaan bagi petani Boyolali. Hasilnya, keberadaan sektor pertanian organik menjadi semakin meluas, dengan produksi pertanian yang  berkualitas dan sehat untuk konsumsi masyarakat.

APOB Boyolali yang berdiri pada 2013 lalu telah mampu menghasilkan sejumlah varietas beras berkualitas, seoerti oandan wanvi, menthik susu, ciherang (C4), beras hitam dan merah. Produksi rata rata 6,5 ton-10 ton per hektare

"Banyak klaster terbentuk dan ragam produksi sektor pertanian yang membuat Boyolali makin diperhitungkan sebagai lumbung pangan dengan berbagai diversifikasi produknya," tegas Said. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya