Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Warga Palembang Diminta Waspada DBD

Dwi Apriani
14/12/2021 23:14
Warga Palembang Diminta Waspada DBD
Ilustrasi(DOK MI)

MUSIM penghujan selalu identik dengan penyakit demam berdarah (DBD). Sampai saat ini, kasus penularan penyakit demam berdarah di Kota Palembang, menjadi yang tertinggi dari 16 kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, dalam satu bulan terakhir kasus DBD bertambah sebanyak 39 orang. Diungkapkannya, Januari-November 2021 total sudah sebanyak 210 orang terjangkit DBD di Palembang.

Jumlah kasus DBD di Palembang tersebut menempati hampir separuh dari jumlah total orang di provinsi ini yang ditulari penyakit dari gigitan nyamuk Aedes aegypti itu, yakni sebanyak 695 orang dalam rentang waktu tersebut.

Menurut dia, kasus DBD pada bulan November menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya di Palembang yang tercatat perbulannya tidak lebih dari 10 -15 orang terjangkit DBD dari setiap 18 kecamatan.

"Untuk jumlah absolut kasus DBD memang yang tertinggi di Kecamatan Sako. Tapi data kepadatan kasus per 100.000 penduduk tertinggi di Kecamatan Ilir Timur II. Maka IT II lebih bermasalah," kata dia, Selasa (14/12).

Walaupun kasus meningkat, berkat penanganan yang responsif dan sarana prasarana fasilitas kesehatan yang ada sudah cukup memadai. Kasus DBD tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, khususnya pada 2021.

Secara garis besar, lanjutnya, pertumbuhan kasus DBD ini terjadi beriringan dengan adanya peningkatan intensitas hujan yang menimbulkan banyak genangan air. Lalu genangan air itulah yang menjadi tempat untuk perindukan nyamuk berkembang biak.

"Sejak September yang merupakan awal musim penghujan kasus DBD sudah mulai meningkat 18 orang. Kemudian drastis menjadi 34 kasus pada Oktober hingga November yang tertinggi 39 orang," kata dia.

Yudhi menyebut faktor kebersihan lingkungan juga mempengaruhi maraknya kasus DBD di Palembang. Maka dengan begitu butuh peran aktif dari semua kalangan masyarakat untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik