Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BNPB Terbitkan Peringatan Dini Ancaman Banjir dan Longsor di Kalsel

Denny Susanto
07/12/2021 08:35
BNPB Terbitkan Peringatan Dini Ancaman Banjir dan Longsor di Kalsel
Ilustrasi(dok.medcom)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan Peringatan Dini ancaman bencana musim penghujan berupa banjir dan tanah bergerak (longsor) di Provinsi Kalimantan Selatan. Seluruh wilayah Kalsel atau 13 kabupaten/kota berada dalam ancaman banjir kategori menengah.

Dalam surat yang diterima BPBD Kalsel tersebut, BNPB menginstruksikan langkah-langkah antisipasi bencana dan SOP pengungsian di masa pandemi covid 19 seperti sekarang ini. Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor beberapa waktu lalu menginstruksikan kesiapsiagaan semua daerah di wilayahnya untuk mengantisipasi bencana musim penghujan berupa banjir, longsor, angin ribut dan air pasang (rob).

Kalsel sendiri dalam status darurat banjir. Hingga kini banjir masih melanda sejumlah daerah seiring masih tingginya curah hujan yang turun di sebagian besar wilayah Kalsel.

Di bagian hulu, banjir masih melanda Kabupaten Balangan dan Hulu Sungai Utara, sejak akhir November lalu. Sementara banjir di Hulu Sungai Tengah, Tabalong dan Hulu Sungai Selatan telah surut, kecuali beberapa daerah dataran rendah.

Di bagian hilir banjir mulai merendami daerah seperti Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, sebagian Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. Selain akibat tingginya curah hujan dan turunnya luapan banjir dari bagian hulu, kondisi air pasang menyebabkan terjadinya rob. Senin (6/12) malam air pasang kembali merendami sejumlah wilayah di Kalsel, termasuk Kota Banjarmasin.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial, Dinas Kesejahteraan Sosial Kalsel, Ahmadi, Selasa (7/12) mengatakan sepanjang 2021 ini banjir terjadi di 13 kabupaten/ kota dengan jumlah kejadian banjir lebih dari 40 kali. "Kalsel memang daerah rawan bencana banjir juga angin ribut," tuturnya.

Bencana angin ribut terjadi 15 kali dan tanah longsor 5 kali, ditambah gelombang pasang (rob). Jumlah warga yang terdampak akibat bencana ini mencapai hampir 800 ribu jiwa. (OL-13)

Baca Juga: Bermunajat Bersama Berharap Amuk Semeru Mereda

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya