Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PADA tahun ini, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogyakarta turun signifikan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani meminta, masyarakat tetap waspada karena adanya potensi meningkatnya kasus DBD, terutama saat memasuki musim penghujan sekarang ini.
''Kasus DBD di Kota Yogyakarta sangat turun. Tapi, (masyarakat) harus tetap waspada, terutama di musim hujan ini. Ada genangan-genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk,'' kata Emma Rahmi Aryani, Rabu (1/12).
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat, sampai November 2001, kasus DBD di Kota Yogyakarta berjumlah 74 kasus DBD dengan 1 kasus meninggal dunia. Jumlah kasus tersebut menurun signifikan dibanding tahun 2020, yang jumlah kasusnya mencapai 296 kasus.
Menurutnya, penurunan kasus DBD di Kota Yogyakarta, salah satunya, disebabkan oleh adanya program nyamuk ber-Wolbachia di Kota Yogyakarta. Bakteri Wolbachia yang dimasukan dalam nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD cukup berhasil menekan penyakit ini.
Di samping itu, dia menilai, pandemi Covid-19 membawa pengaruh positif karena meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19, seperti dengan mencuci tangan memakai sabun.
''Selama pandemi Covid-19, PHBS masyarakat meningkat sehingga penyakit-penyakit terkait perilaku hidup bersih, seperti diare dan DBD, juga menurun,'' ujar Emma.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menambahkan, memasuki November 2021, kasus DBD mengalami sedikit kenaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dia menjelaskan, 1 kasus meninggal dunia akibat penyakit DBD di Kota Yogyakarta terjadi pada Januari 2021.
Oleh sebab itu, ia pun meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai DBD. Masyarakat diminta agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala DBD, terutama saat tubuh mengalami demam tinggi. Menurut dia, lamanya demam harus diperhatikan dan dihitung sejak jam pertama mengalami demam.
''Selain itu, tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk dan empat M, seperti menguras bak mandi, menutup tempat air, membersihkan barang-barang bekas yang bisa menampung air, serta membersihkan saluran air,'' tutup Endang. (AT/OL-10)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
"Operasional armada truk kita tambah pada musim libur ini. Sejak pukul 5 pagi pagi truk (pengangkut sampah) sudah jalan,"
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
Jalan Kaliurang, dengan nuansa sejuk dan pemandangan Gunung Merapi, juga menjadi salah satu latar penting dalam film Waktu Maghrib 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved