Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kasus DBD di Yogyakarta Turun Signifikan

Ardi Teristi
01/12/2021 15:05
Kasus DBD di Yogyakarta Turun Signifikan
Seorang petugas dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bersiap melakukan pengasapan (fogging) di kampung Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta.(Antara)

PADA tahun ini, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogyakarta turun signifikan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani meminta, masyarakat tetap waspada karena adanya potensi meningkatnya kasus DBD, terutama saat memasuki musim penghujan sekarang ini.

''Kasus DBD di Kota Yogyakarta sangat turun. Tapi, (masyarakat) harus tetap waspada, terutama di musim hujan ini. Ada genangan-genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk,'' kata Emma Rahmi Aryani, Rabu (1/12).

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat, sampai November 2001, kasus DBD di Kota Yogyakarta berjumlah 74 kasus DBD dengan 1 kasus meninggal dunia. Jumlah kasus tersebut menurun signifikan dibanding tahun 2020, yang jumlah kasusnya mencapai 296 kasus.

Menurutnya, penurunan kasus DBD di Kota Yogyakarta, salah satunya, disebabkan oleh adanya program nyamuk ber-Wolbachia di Kota Yogyakarta. Bakteri Wolbachia yang dimasukan dalam nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD cukup berhasil menekan penyakit ini.

Di samping itu, dia menilai, pandemi Covid-19 membawa pengaruh positif karena meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19, seperti dengan mencuci tangan memakai sabun.

''Selama pandemi Covid-19, PHBS masyarakat meningkat sehingga penyakit-penyakit terkait perilaku hidup bersih, seperti diare dan DBD, juga menurun,'' ujar Emma.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menambahkan, memasuki November 2021, kasus DBD mengalami sedikit kenaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dia menjelaskan, 1 kasus meninggal dunia akibat penyakit DBD di Kota Yogyakarta terjadi pada Januari 2021.

Oleh sebab itu, ia pun meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai DBD. Masyarakat diminta agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala DBD, terutama saat tubuh mengalami demam tinggi. Menurut dia, lamanya demam harus diperhatikan dan dihitung sejak jam pertama mengalami demam.

''Selain itu, tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk dan empat M, seperti menguras bak mandi, menutup tempat air, membersihkan barang-barang bekas yang bisa menampung air, serta membersihkan saluran air,'' tutup Endang. (AT/OL-10)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya