Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemkab OKI Libatkan Remaja Untuk Tekan Angka Stunting

Dwo Apriani
29/11/2021 18:38
Pemkab OKI Libatkan Remaja Untuk Tekan Angka Stunting
Wakil Bupati OKI HM Dja'far Shodiq melantik pengurus Pusat Informasi Konseling untuk menekan stunting di OKI, kemarin (29/11).(MI/Dwi Apriani )

PENGENDALIAN laju pertumbuhan penduduk menjadi salah satu konsentrasi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan. Hal itu karena laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali bisa membawa dampak buruk bagi perkembangan suatu negara, baik dalam aspek ekonomi maupun kesehatan, hal inilah yang melatarbelakangi terjadinya kasus stunting.

Remaja menjadi ujung tombak pengendalian penduduk. Untuk itulah Pemkab OKI mengukuhkan Ketua Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja di Desa Lokus Stunting di OKI. "Para remaja ini nantinya akan menjadi konselor sebaya yang akan menyampaikan informasi kepada teman sebaya sebagai calon orang tua yang nanti akan membentuk keluarga, sehingga sangat penting sekali membekali para remaja tentang berbagai persoalan kependudukan terutama menyangkut masalah pendewasaan perkawinan," ujar Wakil Bupati OKI HM Dja'far Shodiq, Senin (29/11).

Ia menjelaskan PIK Remaja sendiri adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.

"Saya berpesar agar para remaja inilah yang memberikan peringatan jangan menikah di usia muda serta bagaimana membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas, sehingga bayi yang dilahirkan nantinya adalah bayi yang sehat dan bebas stunting," ujarnya.

Program inovasi optimalisasi percepatan penuruan stunting melalui Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja di Desa Lokus Stunting ini diharapkan efektif dalam menurunkan kasus stunting di OKI.

"Permasalahan percepatan penurunan kasus stunting ini sendiri tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak semata, melainkan perlu didukung peran serta berbagai pihak, Seluruh OPD terkait program harus lebih sering duduk bersama agar konvergensi bisa terwujud," jelasnya.

Pihaknya juga akan terus mengajak seluruh mitra kerja BKKBN terutama dari para pemangku kepentingan dan stake holder seperti OPD, ormas, camat, lurah/kades, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, dan para korlap KB serta komponen lainnya agar tetap memberikan dukungan dan komitmennya membantu menyukseskan program Bangga Kencana sekaligus dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kabupaten OKI Zero Stunting 2024. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya