Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan menurunkan tim ke lokasi banjir di Kalimantan Barat guna mencari langkah paling efektif mengatasi banjir di empat kabupaten di sana.
Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (Ditjen PDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Helmi Basalamah dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan Eselon I KLHK diikuti secara daring di Jakarta, Senin, mengatakan mereka melakukan analisis penyebab banjir yang terjadi di Kalimantan Barat dari aspek curah hujan, bentangan alam dan penggunaan lahan untuk bisa melakukan intervensi.
Dari analisis tersebut KLHK dapat sedikit melakukan intervensi dari sisi pengelolaan lahan, dengan menemukan titik-titik yang banjir dan bisa diintervensi.
Dalam waktu dekat, menurut dia, tim akan sudah ada di lapangan untuk melihat langsung titik yang dapat diintervensi sebagai langkah penyelesaian paling efektif dalam waktu dekat baik menyangkut aspek sosial, ekonomi dan lingkungannya.
Baca juga: Banjir Rendam Tanjung Paku, Puluhan Keluarga Mengungsi
Khusus banjir yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, ia mengatakan banjir terjadi di daerah cekungan dari sungai yang berkelok. Areal terdampak, menurut dia, memang berada pada sempadan sungai yang merupakan rawa belakang atau back swamp.
Curah hujan lebat terjadi sejak akhir Oktober sampai awal November 2021 yang secara kumulatif sebesar 294 milimeter (mm) menghasilkan debit banjir sebesar 15.877,12 meter kubik (m3) per detik, melebihi kapasitas tampung sungai sebesar 12.279,80 m3 per detik sehingga terjadi luapan dengan debit 3.597,32 m3 per detik.
Bagian hulu Daerah Tangkapan Air (DTA) lokasi banjir didominasi oleh lereng curam sampai dengan sangat curam. Lokasi-lokasi banjir merupakan meander serta cekungan yang berada di hilir DAS dan merupakan dataran rendah dengan sistem lahan berupa dataran banjir atau flood plain.
Dalam rapat dengar pendapat itu, Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro meminta KLHK aktif memberikan penjelasan perihal faktor penyebab banjir yang terjadi di wilayah Indonesia, sehingga orang tidak bertanya-tanya. Contoh, apa yang terjadi di Sintang, kenapa bisa sampai satu bulan masih banjir, penyebabnya apa perlu dicari tahu.
Area yang memerlukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan masih sangat luas, sementara kemampuan untuk rehabilitasi hanya sekitar 300.000 hektare (ha) per tahun. "Lalu kapan selesainya? Itu perlu dijelaskan sejelas-jelasnya, bikin rilis di tv. Kalau diam saja jadi seolah-olah KLHK yang dianggap salah," kata Darori.(Ant/OL-4)
Selama PSBB, Arifin mengatakan bakal terus mengawasi tempat-tempat keramaian seperti pasar.
"Anggota Polri hanya melaksanakan tugas rutin mengumpulkan bahan keterangan guna mengantisipasi dampak konflik internal PD di wilayah kabupaten,"
Seluruh tersangka merupakan warga Sintang
Dirkrimum Polda Kalbar Luthfie menyebut perusahaan ilegal itu setidaknya telah menghasilkan perputaran uang dari bisnis pinjol ilegal hingga Rp3,25 miliar.
Peringatan kepada pemilik konsesi itu agar mereka segera mencegah meluasnya karhutla di areal mereka
16 area konsesi yang terbakar disegel karena terbakar, tersebar di sejumlah provinsi di antaranya Riau, Jambi, Kalteng
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved