Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Harga Minyak Goreng Melonjak di Berbagai Daerah di Jateng

Akhmad Safuan
20/11/2021 17:10
Harga Minyak Goreng Melonjak di Berbagai Daerah di Jateng
Kenaikan harga minyak goreng terjadi di Jawa Tengah.(ANTARA)

DI TENGAH anjloknya harga bawang merah karena terjadi panen raya di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Demak dan Grobogan, harga minyak goreng melonjak di berbagai daerah.

Pemantauan Media Indonesia Sabtu (20/11) harga minyak goreng di berbagai daerah di pantura seperti Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus dan Grobogan melonjak. Hal ini membuat ibu rumah tangga dan para pedagang makanan menjerit karena sulit mencari pengganti komuditas yang satu ini.

Di berbagai pasar tradisional di pantura tersebut, harga minyak goreng curah kualitas sedang mencapai Rp19.000 per kilogram. Sedangkan minyak goreng kemasan Rp18.000 per kilogram. Sebelumnya harga berkisar Rp12.000-14.000 per kilogram baik itu curah maupun kemasan.

"Mencari bahan pengganti minyak goreng sulit, maka sementara mengurangi bahkan berhenti jualan karena harga minyak goreng tinggi," kata Sumarni, 50, pedagang gorengan di Bandungan, Kabupaten Semarang.

Hal senada diungkapkan Ayong, 46, pemilik rumah makan Padang di Karangayu, Kota Semarang. Ia menyebut naiknya harga minyak goreng saat ini menyulitkan pedagang makanan seperti dirinya. "Untuk mengurangi penggunaan tidak mungkin karena akan mengurangi rasa. Menaikkan harga makanan juga sulit," jelasnya.

Beberapa pedagang minyak goreng di Pasar Johar (Semarang), Kliwon dan Bitingan (Kudus), Sayung (Demak) maupun Pasar Grogolan dan Wiradesa (Pekalongan) mengungkapkan harga minyak goreng terus meningkat sejak beberapa pekan lalu, hingga tertinggi pada hari ini capai Rp18.000-Rp19.000 per kilogram.

"Kemarin harga masih Rp14.000 per kilogram. Tapi hari ini telah naik mencapai Rp19.000 per kilogram untuk minyak goreng curah, harga naik dari distributor hingga terpaksa kami juga menjual tinggi," kata Maryatun, pedagang minyak goreng di Pasar Johar.

Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan di Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan mengatakan naiknya harga minyak goreng terjadi karena kenaikan harga minyak goreng dunia meskipun stok barang hingga saat ini tersedia dsn cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Naiknya harga minyak goreng, ujar Teddy Hermawan, terjadi tidak hanya di tingkat pedagang atau pengecer maupun distributor, tetapi harga sudah naik dari tingkat produsen sehingga harga di pasaran ikut terdongkrak naik.

Sedangkan Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Arif Sembodo mengatakan ketersediaan minyak goreng mencukupi. Namun terjadi peningkatan cukup signifikan di pasaran karena adanya kenaikan dari sejak produsen.

"Kita terus lakukan pemantauan. Jika harga tidak terkendali maka dapat dilakukan operosi pasar," tambahnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik