Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Cuaca Ekstrem, Nelayan Di Bengkulu Berhenti Melaut

Marliansyah
18/11/2021 22:44
Cuaca Ekstrem, Nelayan Di Bengkulu Berhenti Melaut
Ilustrasi(ANTARA)

NELAYAN di tujuh kabupaten/kota di Bengkulu, berhenti melaut akibat cuaca ekstrem. Para nelayan itu tersebar di Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur.

Ujang, 42, nelayan di Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, mengatakan, sudah dua hari terakhir  nelayan tidak melaut akibat cuaca ekstrem akibat gelombang tinggi mencapai empat meter.

"Selama dua hari ini terpaksa berhenti melaut demi keselamatan jiwa karena cuaca ekstrem yang bisa merusak kapal dan kapal rawan tenggelam," katanya.

Saat ini, lanjut dia, para nelayan melakukan aktivitas seperti memperbaiki jaring atau alat tangkap ikan selama tidak melaut.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, mengimbau warga disepuluh kabupaten/kota di Bengkulu, untuk waspada cuaca La Nina yang mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar di Bengkulu, mengatakan, warga disepuluh kabupaten/kota untuk waspada hingga November akhir karena hujan akan terus terjadi di Bengkulu.

"Hingga akhir November potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang sesaat akibat hujan deras dengan durasi lama," imbuhnya.

Untuk puncak hujan, kata dia, di perkirakan sampai dengan akhir bulan ini dan saat ini di Bengkulu, sedang menghadapi puncak musim hujan  dengan intensitas sedang hingga lebat. Selain itu, curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Bengkulu, disebabkan karena terjadinya proses pembentukan awan hujan diwilayah tersebut dengan adanya suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah  Indonesia Bagian Barat yang cukup signifikan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, meminta kepala daerah untuk menyiapkan posko dan apel bencana di wilayah masing-masing. BPBD juga menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan  khususnya diwilayah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Warga diminta untuk berhati-hati saat melewati daerah yang rawan  longsor seperti di liku sembilan di Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Daerah rawan banjir di Kota Bengkulu, yakni Kelurahan Tanjung Agung,  Tanjung Jaya, Sawah Lebar, Bentiring, dan Rawa Makmur. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya