Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

PTM Terbatas Di Cianjur Berjalan Sesuai Skema

Benny Bastiandy
11/11/2021 19:03
PTM Terbatas Di Cianjur Berjalan Sesuai Skema
Ilustrasi(DOK MI)

HAMPIR dua bulan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilaksanakan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hasil evaluasi pelaksanaan, sampai saat ini PTM terbatas berjalan sesuai skema tanpa terjadi klaster maupun siswa yang terindikasi terpapar covid-19.

"Hasil pemantauan di lapangan serta laporan berkala dari setiap kepala sekolah, di Cianjur, PTM tetap bisa dilaksanakan dan Alhamdulillah tidak terjadi klaster. Tidak ada yang dilaporkan terpapar ataupun sakit," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Himam Haris, kepada Media Indonesia, Kamis (11/11).

Namun, kata Himam, di tengah kebijakan penerapan PPKM level 3, kapasitas dibatasi hanya 50%. Skema pembelajaran atau pengaturan siswa yang diterapkan dengan berbagai pola.

"Ada yang sistem shift. Ada juga yang sistem hari ganti ataupun satu minggu langsung. Bahkan ada yang setiap hari. Semuanya tergantung dari kebijakan sekolah," terang Himam.

Di Kabupaten Cianjur terdapat sekitar 1.200-an sekolah dasar serta 379 SMP. Sejak dua bulan lalu, hampir semuanya melaksanakan PTM terbatas. "Tapi tetap, kami melaksanakan monitoring dan evaluasi berkoordinasi dengan pihak sekolah serta satgas di masing-masing wilayah," pungkas Himam.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadhi, mengaku rutin melakukan patroli ke semua sektor yang sekarang kembali beraktivitas meskipun dengan pembatasan. Satu diantaranya patroli ke sekolah-sekolah memantau pelaksanaan PTM terbatas. "Hampir semua sekolah yang melaksanakan PTM terbatas sudah mematuhi tahapan protokol kesehatan," ujar Hendri.

Menurut Hendri, perlu konsistensi menerapkan disiplin protokol kesehatan saat PTM terbatas. Sebab, potensi penyebaran covid-19 masih bisa terjadi.

"Saya kira perlu konsisten menerapkan prokes covid-19, baik dari para siswa, guru, maupun stakeholder lainnya, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya