Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bukan Pandemi, Produsen Minyak Goreng Sumut Menyoal Dua Hambatan

Yoseph Pencawan
09/11/2021 23:26
Bukan Pandemi, Produsen Minyak Goreng Sumut Menyoal Dua Hambatan
Karyawan sedang melakukan pengemasan produk minyak goreng PT Pacific Medan Industri (Pamin), Selasa (9/11).(MI/Yoseph Pencawan)

WAKIL Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah melakukan kunjungan kerja ke pabrik minyak goreng PT Pacific Medan Industri di Kawasan Industri Medan II, Jalan Pulau Nias Selatan IV, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (9/11).

Kedatangan Wagub dan rombongan disambut manajemen PT Pacific Medan Industri (Pamin), termasuk General Manager Ali Saleh Sulaiman dan Plant Manager, Sumali. Kunjungan Wagub diawali dengan melihat lokasi ruang pengemasan produk minyak goreng dan produk PT Pamin lainnya.

Di sela-sela kunjungan tersebut Sumali sempat mengungkapkan dua hambatan terbesar yang dihadapi perusahaan saat ini. 

Yang pertama, dia meminta Wagub memberi perhatian terkait keterbatasan kontainer keluar dan lainnya, dalam proses pengiriman barang ekspor saat di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang dikelola Pelindo. Selain itu, dia juga minta perhatian pemerintah dalam hal penelitian kelapa sawit dari Sumut.

"Kami berharap ada laboratorium bertaraf internasional di Sumut untuk menganalisa sawit sehingga kami tidak perlu lagi mengirim sampel sampai ke Malaysia atau ke Jerman. Apalagi biaya pengirimannya juga cukup mahal. Saya yakin kita bisa karena banyak ahlinya di sini. Dulu Malaysia belajar sama kita di Indonesia," terangnya.

Menanggapi keluhan itu, Wagub menyampaikan kunjungannya ke PT Pamin memang untuk mendengar permasalahan yang dihadapi perusaan, khususnya dalam hal ekspor.

"Tadi sudah disampaikan kendalanya dan ini menjadi catatan kami, namun saya perlu juga mendengar langsung dari Pelindo terkait  keterbatasan kontainer yang keluar dari pelabuhan itu apa, secepatnya kami akan komunikasi ke Pelindo," ujar tutur Musa.

Sedangkan terkait laboratorium, Wagub berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut ke kementerian terkait.

Sebelumnya, manajemen produsen minyak goreng merek Avena dan Madina itu menyampaikan kepada Wagub tidak melakukan pengurangan jumlah karyawan meski mengalami penurunan penjualan hampir 50% dalam situasi pandemi.

Sebelum pandemi, perusahaan mengirim minyak goreng sebanyak 300-350 kontainer per minggu untuk memenuhi pasar lokal dan mancanegara. Namun dalam masa pandemi pengiriman jauh menyusut menjadi tinggal 100 kontainer.

Dalam masa pandemi perusahaan terpaksa menurunkan produksi dari sebelumnya 24.000 ton-25.000 ton menjadi hanya tinggal 15.000 ton-17.000 ton per minggu. (YP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya