Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR akibat pasang air laut (rob) menerjang pesisir Indramayu, Jawa Barat. Hingga kini, air masih menggenangi pemukiman warga.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ada tiga desa di pesisir Indramayu yang terendam banjir pasang air laut yaitu Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon dan Desa Kertawinganun. Anggota Tagana Kabupaten Indramayu, Waminudin menjelaskan hari ini sebenarnya merupakan hari keempat tiga desa tersebut diterjang banjir pasang air laut.
Dijelaskan Waminudin, banjir rob biasanya mulai datang sekitar pukul 08.00 Wib dan surut sekitar pukul 14.00 WIB. "Tapi hari ini banjir rob baru datang sekitar pukul 11.30 WIB," tutur Waminudin, Senin (8/11).
Untuk dampak banjir, lanjut Waminudin, hingga kini masih dilakukan pendataan. Namun pada Sabtu (6/11) banjir rob menggenangi 1.005 rumah yang dihuni oleh 1.015 kepala keluarga (KK) atau 2.062 warga di ketiga desa tersebut. Sedangkan ketinggian banjir rob di kisaran 20 hingga 50 centimeter (cm). "Banjir membuat aktivitas dan kenyamanan warga
terganggu," tutur Waminudin.
Selain rumah warga, banjir rob juga menggenangi bangunan sekolah. Seperti tiga SD di Desa Eretan Wetan dan satu madrasah tsanawiyah (MTS), satu SD dan satu TK di Desa Eretan Kulon. "Banjir rob juga menggenangi tempat pelelangan ikan (TPI)," tutur Waminudin. Baik TPI di Desa Eretan Kulon maupun Eretan Wetan. Namun aktivitas pelelangan ikan tetap berjalan.
Edi Suhedi, Kepala Desa Eretan Wetan, menjelaskan banjir rob yang terjadi sejak Jumat (5/11) telah merendam seluruh rumah warganya. "Ketinggian air rata-rata selutut orang dewasa," tutur Edi.
Ia mengakui rob memang telah menjadi langganan di desanya, namun warga tetap merasa terganggu. Hanya saja warga sudah bisa mengantisipasi dampak banjir diantaranya dengan menempatkan barang elektronik dan lainnya ke tempat yang lebih tinggi.
Upaya agar rumah warga tidak terdampak banjir rob menurut Edi bisa dilakukan dengan penyenderan sungai. Menurut Edi, warga sudah lama mengajukan, namun hingga kini belum ada tindaklanjutnya. "Kasian warga," tutur Edi. (OL-15)
Isu ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang cukup krusial. Hal ini disebabkan karena peran strategis Jawa Barat dalam perekonomian nasional.
Produsen kopi Kolombia Wilton Benitez, pemenang kompetisi The Golden Bean 2022 memberikan kelas pengajaran coffee processing bagi para prosesor kopi di Jawa Barat
rumah adat Jawa Barat dengan karakteristik bentuk yang menjunjung unsur hewan dan tumbuhan serta menggunakan bahan alami sebagai simbol kesederhanaan
pakaian adat Jawa Barat untuk pasangan, terdiri dari setelan yang dulunya biasa digunakan kalangan pejabat hingga masyarakat biasa
Saat itu di zaman Kerajaan Tarumanegara banyak suku Sunda yang sudah mengenal tulisan.
Holiday Inn Bandung Pasteur kali ini tidak mau ketinggalan untuk memberikan kuliner-kuliner yang ciamik dengan menghadirkan all you can eat Dim Sum.
Gelombang pasang di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) malam.
Banjir rob yang terjadi di pesisir pantai Rancabuaya menyebabkan 515 kepala keluarga terdampak bencana.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Sejumlah hal akan diupayakan oleh Pemprov Jabar. Di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Meski rumahnya terendam banjir warga tetap menempati rumahnya karena tidak ada fasilitas untuk mengungsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved