Kawasan Pesisir Indramayu Masih Tergenang Banjir Akiibat Rob

Nurul Hidayah
08/11/2021 17:03
Kawasan Pesisir Indramayu Masih Tergenang Banjir Akiibat Rob
Warga berjalan saat terjadi banjir.(ANTARA)

BANJIR akibat pasang air laut (rob) menerjang pesisir Indramayu, Jawa Barat. Hingga kini, air masih menggenangi pemukiman warga.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ada tiga desa di pesisir Indramayu yang terendam banjir pasang air laut yaitu Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon dan Desa Kertawinganun. Anggota Tagana Kabupaten Indramayu, Waminudin menjelaskan hari ini sebenarnya merupakan hari keempat tiga desa tersebut diterjang banjir pasang air laut.

Dijelaskan Waminudin, banjir rob biasanya mulai datang sekitar pukul 08.00 Wib dan surut sekitar pukul 14.00 WIB. "Tapi hari ini banjir rob baru datang sekitar pukul 11.30 WIB," tutur Waminudin, Senin (8/11).

Untuk dampak banjir, lanjut Waminudin, hingga kini masih dilakukan pendataan. Namun pada Sabtu (6/11) banjir rob menggenangi 1.005 rumah yang dihuni oleh 1.015 kepala keluarga (KK) atau 2.062 warga di ketiga desa tersebut. Sedangkan ketinggian banjir rob di kisaran 20 hingga 50 centimeter (cm). "Banjir membuat aktivitas dan kenyamanan warga
terganggu," tutur Waminudin.

Selain rumah warga, banjir rob juga menggenangi bangunan sekolah. Seperti tiga SD di Desa Eretan Wetan dan satu madrasah tsanawiyah (MTS), satu SD dan satu TK di Desa Eretan Kulon. "Banjir rob juga menggenangi tempat pelelangan ikan (TPI)," tutur Waminudin. Baik TPI di Desa Eretan Kulon maupun Eretan Wetan. Namun aktivitas pelelangan ikan tetap berjalan.

Edi Suhedi, Kepala Desa Eretan Wetan, menjelaskan banjir rob yang terjadi sejak Jumat (5/11) telah merendam seluruh rumah warganya. "Ketinggian air rata-rata selutut orang dewasa," tutur Edi.

Ia mengakui rob memang telah menjadi langganan di desanya, namun warga tetap merasa terganggu. Hanya saja warga sudah bisa mengantisipasi dampak banjir diantaranya dengan menempatkan barang elektronik dan lainnya ke tempat yang lebih tinggi.

Upaya agar rumah warga tidak terdampak banjir rob menurut Edi bisa dilakukan dengan penyenderan sungai. Menurut Edi, warga sudah lama  mengajukan, namun hingga kini belum ada tindaklanjutnya. "Kasian warga," tutur Edi. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya