Kasus Aktif Covid-19 Di NTT Terus Berkurang, Warga Diingatkan Tetap Patuh Prokes

KASUS aktif covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berkurang, namun warga diingatkan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pada Kamis (4/11) pagi terdapat penambahan 22 kasus, tidak berbeda jauh dari pasien sembuh harian yaitu sebanyak 21 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT Semuel Halundaka mengatakan tambahan kasus tertinggi masih berasal dari Kota Kupang dan Lembata masing-masing enam orang.

Tambahan kasus juga berasal dari Belu, Timor Tengah Utara, Ngada, Nagekeo, dan Sikka. "Tambahan 22 kasus itu berasal dari pemeriksaan 5.222 spesimen swab di seluruh Nusa Tenggara Timur," ujarnya lewat keterangan tertulis.

Hasil itu menunjukkan bahwa kasus covid-19 sudah jauh berkurang jika dibandingkan kasus harian bulan sebelumnya yang angkanya berada di angka ribuan orang.

Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man menyebutkan protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi senjata untuk memutus rantai penularan covid-19. Saat ini, pemerintah Kota Kupang gencar melakukan vaksinasi covid-19, dan imbauan agar penerapan protokol kesehatan tidak boleh kendor.

Ia mengingatkan jangan sampai berkurangnya kasus covid-19 membuat warga euforia berlebihan, bisa mendorong peningkatkan kasus. Untuk itu, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Kupang mengeluarkan sejumlah aturan seperti tidak boleh saling berkunjung untuk bersama-sama merayakan Natal, kecuali ibadah di gereja.

Hermanus mengatakan setiap aturan yang dikeluarkan pemerintah, ditaati oleh masyarakat demi memutus rantai penularan covid-19 serta pemulihan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, percepatan vaksinasi covid-19 yang digelar oleh puskesmas serta Polri dan TNI juga terus berlangsung. Vaksinasi yang digelar Polda NTT misalnya, digelar bergilir di seluruh polres serta Rumah Sakit Bhayangkara dan klinik milik Polda.

Terakhir, vaksinasi digelar di Polres Manggarai Barat terhadap 153 orang untuk dosis pertama dan kedua. "Kegiatan vaksinasi oleh Polri untuk mempercepat capaian kekebalan kelompok," kata Ketua Tim Vaksinator, AKP Aris Saputro. (OL-15)