Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
BOCAH berumur 6 tahun di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang tak sengaja menelan uang koin Rp1.000 akan dirujuk ke RS Kariadi Semarang. Ini karena di RSUD Brebes tidak punya peralatan yang memadai untuk menangani kasus anak menelan koin tersebut.
Fatan Almaizsan Zain bersama ibunya, Ernawati, 27, datang diantar Kepala Kelurahan Pasar Batang, Kecamatan Brebes Kusuma Edi ke RSUD Brebes yang sebelumnya sempat merawat Fatan. Anak itu langsung ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Brebes, Kamis (4/11). Hasil rontgen diketahui koin tersebut masih bersarang di tenggorokan dan membuat Fatan sulit menelan makanan.
Direktur RSUD Brebes, Rasipin, menyampaikan pasien datang lagi dan setelah dirontgen ulang benda asing masih ada meski tidak mengganggu sistem pernapasannya. "Kami kemudian memberikan rujukan agar Fatan dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang untuk mengangkat uang koin tersebut. Kami tidak punya peralatan yang memadai untuk kasus seperti itu," ujar Rasipin.
Lurah Pasar Batang, Kusuma Edi, mengaku pihaknya sedang mengurus administrasi agar Fatan bisa terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam program JKN-KIS BPJS Kesehatan. "Keluarganya memang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) tetapi belum terdaftar sebagai PBI BPJS. Saya masih mengurus sekarang di Dinas Kesehatan," tutur Kusuma Edi, saat dihubungi jurnalis.
Menurut Kusuma Edi, setelah Fatan terdaftar sebagai peserta BPJS, ia akan segera kembali ke RSUD Brebes dan membawa Fatan ke RSUP Kariadi Semarang untuk operasi pengangkatan uang koin. "Harapan saya hari ini bisa selesai, saya kembali ke RSUD untuk selanjutnya berangkat ke Semarang. Saya baru tahu sejak semalam dan pagi-pagi langsung datang ke rumahnya untuk ditangani," ucapnya.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Kota Batu
Ibu si bocah, Ernawati, 27, mengaku belum bisa dilakukan penanganan medis karena kondisi ekonomi yang hanya pas-pasan. "Sebelumnya sudah kami bawa ke tiga rumah sakit. RSUD Brebes, RS Bhakti Asih, dan RS Gunung Jati, Cirebon. Dokter menyatakan anak kami harus dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang," ucap Erna. (OL-14)
30 persen dari total 29 ribu pengusaha penggilingan di Jawa Tengah (Jateng) tidak beroperasi. alasannya mereka tidak mampu membeli harga gabah.
BUPATI Pati Sudewo mencabut kebijakan 5 hari sekolah dan mengembalikan waktu belajar 6 hari sekolah pada Jumat (8/8). Itu dilakukan bersamaan pembatalan tarif PBB hingga 250 persen
Peresmian perusahaan asal Amerika Serikat itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Bupati Batang Fais Kurniawan.
Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah(Jateng) membuka pelatihan Pemandu Wisata Gunung seiring dengan banyaknya kecelakaan di gunung
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Ini bukti nyata kolaborasi TNI AD bersama Pemerintah Provinsi (Pemprof) Jateng, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Diduga, para pelaku sudah menyadari kedatangan petugas.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
program ini tetap dijalankan, sebagai komitmen dalam penguatan integritas di semua lini dan sektor.
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
KABUPATEN Brebes, Jawa Tengah, akan mengekspor bawang merah sebanyak 11.800 ton ke tiga negara di Asia Tenggara pada tahun 2025. Ekspor ini akan dimulai saat Festival Bawang Merah Brebes .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved