Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hujan Deras Luapkan Sungai Banjiri Blora dan Kudus

Akhmad Safuan
03/11/2021 13:22
Hujan Deras Luapkan Sungai Banjiri Blora dan Kudus
TNI/Polri dan relawan tanggap bencana di Kudus melakukan pembersihan material lumpur yang terbawa banjir bandang di Desa Wonosoco.(DOK Relawan BPBD Kudus.)

AKIBAT hujan deras yang mengguyur di kawasan pantura membuat sungai meluap sehingga banjir melanda Kecamatan Cepu Kabupaten Blora dan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga puluhan rumah terendam. Meskipun kini banjir yang melanda Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, sudah surut, Rabu (3/11), warga sempat panik saat ketinggian air mencapai satu meter dan merendam belasan rumah di kawasan itu.

Kondisi yang hampir bersamaan juga terjadi di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan. Meluapnya sungai di desa itu merendam puluhan rumah. "Sudah menjadi langganan jika hujan lebat air sungai dari kawasan Kendeng meluap dan banjir merendam perkampungan," kata Camat Undaan Rifa'i.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Blora Slamet Widodo secara terpisah mengatakan intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa (2/11) petang menyebabkan air dari Sungai Putat meluap hingga masuk ke permukiman warga. Sebagai antisipasi banjir lebih besar dan muncul korban, pihaknya langsung menurunkan petugas untuk memantau lokasi banjir tersebut. "Jika membahayakan, langsung kami evakuasi warga di daerah itu," tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi banjir di dua daerah itu kepada Media Indonesia. Ia telah meminta agar banjir tersebut segera ditangani untuk mengantisipasi timbulnya korban dan banjir di masa mendatang. "Sejak beberapa pekan lalu saya sudah mengingatkan agar waspada banjir karena musim hujan sudah mulai datang dan dapat diantisipasi sedini mungkin," ujar Ganjar Pranowo.

Baca juga: Suami Istri Meninggal Dunia Hampir Bersamaan Tinggalkan Empat Anak

Penanganan dini dengan ilmu titen terutama di daerah rawan bencana, demikian Ganjar, merupakan bentuk kewaspadaan, baik pemerintah daerah maupun warga setempat. Dengan demikian, pemerintah daerah yang rawan segera mengambil langkah strategis seperti perbaikan tanggul atau normalisasi sungai. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya