Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan kewaspadaan mulai terpantau tingginya intensitas curah hujan saat ini. Utamanya di wilayah-wilayah yang berada di kawasan tebing maupun aliran sungai.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi saat ini disertai angin kencang atau dikenal badai La Nina. Melalui perangkat teknis yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Herman, kesiapsiagaan dan kewaspadaan potensi bencana segera diinformasikan kepada masyarakat.
"Sekarang sedang terjadi La Nina. Saya titip kepada masyarakat, terutama yang tinggal dekat tebing atau sungai, hati-hati dan waspada," terang Herman, Minggu (31/10).
Bagi pengguna kendaraan, Herman mengingatkan potensi kerawanan pohon tumbang. Seandainya terjadi hujan lebat disertai angin kencang, Herman mengimbau lebih baik berhenti dan mencari tempat aman.
"La Nina ini bukan hanya hujan lebat, tapi juga disertai angin kencang. Bagi masyarakat yang rumahnya di sekitar pepohonan besar, juga waspada," sebutnya.
Belum lama ini semua elemen taktis di Kabupaten Cianjur, termasuk TNI dan Polri, sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana menghadapi musim hujan. Di internal BPBD Kabupaten Cianjur, tutur Herman, sudah terbentuk Relawan Tangguh Bencana (Retana) di 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan. "Retana ini di setiap desa dan kelurahan masing-masing lima orang. Komunikasi terus berjalan," jelasnya.
Pemkab Cianjur pun mewaspadai semua wilayah dikategorikan berpotensi rawan bencana. Pasalnya, karakteristik wilayah di Kabupaten Cianjur masih banyak tebing dan perbukitan dengan kontur tanah labil. "Di selatan juga rawan (bencana). Insya Allah, dari segi peralatan dan perlengkapan serta personel semua sudah disiapsiagakan," pungkasnya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, mengatakan mulai memasukinya musim hujan yang ditandai dengan beberapa kali terjadi bencana hidrometeorologi membuat semua elemen harus siap siaga. Apalagi, indeks risiko bencana di Kabupaten Cianjur terbilang cukup tinggi karena karakteristik daerahnya memiliki kontur tanah yang labil.
"Kondisi saat ini sudah memasuki musim hujan. Jadi, kita perlu kesiapsiagaan menghadapi potensi kebencanaan," kata Tedi.
Potensi jenis bencana yang diwaspadai terjadi pada kondisi saat ini diantaranya tanah longsor, pergerakan tanah, banjir atau banjir bandang, maupun puting beliung. BPBD telah memetakan kerawanan daerah yang berpotensi bencana hidrometeorologi.
"Di Cianjur utara dan tengah mulai dari Puncak, itu rawan pergeseran tanah. Di dua wilayah ini memang masih banyak daerah pergunungan atau tebing-tebing. Kemudian di wilayah selatan itu rawan tanah longsor ataupun banjir," kata Tedi.
Tedi memastikan sosialisasi pencegahan bencana sudah sering dilakukan kepada masyarakat. Ditambah saat ini sudah terbentuknya Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang tersebar di 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan.
"Ketika terjadi bencana, masyarakat sudah tahu langkah apa yang harus dilakukan. Peran Retana juga sangat penting. Di setiap desa dan kelurahan terdapat 5 orang Retana. Penanganan yang utama dan pertama saat terjadi bencana adalah nyawa manusia. Ini sudah dipahami masyarakat," pungkasnya. (OL-15)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
FORUM masyarakat makan bergizi gratis (FMMBG) Jawa Barat (Jabar) menemukan adanya dapur fiktif dalam pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG)
Diterbitkannya kebijakan pencegahan anak putus sekolah ke jenjang pendidikan menengah merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah sesuai konstitusi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdahulu tidak memprioritaskan pendidikan, tidak membangun sekolah baru
FORUM Sekolah Swasta menggugat Pemerintah Provinsi dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke soal rimbongan belajar (rombel). Dedi Mulyadi menjawab gugatan tersebut
BANK bjb kembali menunjukkan kinerja solid pada kuartal II Tahun 2025.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved