Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MELALUI program Bi Eha (Bisa euy hebat) dan mang Udin (Mangga Urus identitasnya) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, Jawa Barat tengah gencar jemput bola terkait pencatatan kependudukan untuk orang dengan ganguan jiwa (ODGJ), lansia, sakit keras, dan disabilitas.
"Sasaran progam ini ODGJ, lansia dan disabilitas untuk memenuhi hak mereka sebagai warga negara. Pelayanan yang diberikan adalah rekam e-KTP, pencetakan akta kelahiran dan translasi akta kelahiran bagi penyadang tuna netra,� kata Kadiscapil Tatang Muchtar di Bandung, Rabu (13/10).
Saat ini untuk penyandang disabilitas yang belum direkam tercatat sebanyak 172 jiwa dari 1.744 jiwa, lansia yang belum direkam sebanyak 739 jiwa dari 257.561 jiwa. Pihaknya menghimbau agar masyarakat yang memiliki keluarganya yang lansia, sakit keras, disabilitas ataupun ODGJ agar dilakukan rekam KTP guna pemenuhan hak kebutuhan pencatatan kependudukannya.
"Jangan malu laporkan saja, nanti tim kami datang, kami ada dua tim untuk menyasar ini, selain itu kami kolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Bandung, panti rehab dan kewilayahan. Tim Bi Eha dan Mang Udin terus ke lapangan bahkan saat PPKM tetap bekerja dengan mengenakan protokol kesehatan ketat," jelasnya.
Melalui program ini diharapakan hak terhadap kepemilikan dokumen kependudukan ini bisa terpenuhi. Dalam memberikan pelayanan, program Bi Eha dan Mang Udin memanfaatkan mobil pelayanan yang sudah tersedia untuk kemudian dilengkapi peralatan perekaman e-KTP portable.
"Ini akan terus dilakukan sebagai layanan mengingat, hak kependudukan lansia, penyandang disabilitas terhadap administrasi kependudukan dan layanan publik lainnya harus dipenuhi," tuturnya.
Tatang menambahkan, berkat kerja keras dan pelayanan prima, program Bi Eha dan Mang Udin masuk nominasi 45 top inovasi se Jawa Barat (Jabar). Mudah-mudahan bisa masuk 10 besar. Ini diketahui berdasarkan surat Sekda Provinsi Jabar nomor 5588/HM.06/Org tanggal 28 September 2021, perihal Finalis TOP Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Barat (KIJB). Layanan dari Disdukcapil Kota Bandung itu meraih TOP 45 KIJB tahun 2021.
"Inovasi ini akan kembali dipersentasikan untuk mendapatkan kesempatan meraih TOP 10 KIJB tahu 2021," lanjutnya.
Disdukcapil Kota Bandung kata Tatang, sudah mendapatkan 9 penghargaan yang diraih dan masih ada yang berproses di tahun ini. Seperti Kemenpan pelayanan prima, kemudian juga sedang mempertahankan wilayah bebas korupsi bisa masuk WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani).
Saat ini Disdukcapil pun berkordinasi dengan Dinas Sosial dan Penanganan Kemiskinan Kota Bandung (Dinsosnangkis) dan juga dengan panti atau Rumah Sakit ketika memang ada identitas di sana. Kadang warga yang punya anggotanya relatif malu untuk melapor ke dinas.(OL-13)
Baca Juga: Gubernur DKI Lantik Wali Kota Jaksel dan Jakbar Hari Ini
WAKIL Gubernur Jakarta Rano Karno mengomentari data Disdukcapil terkait perkiraan jumlah pendatang baru di Ibu Kota setelah periode libur Lebaran 2025.
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan klarifikasi terkait dugaan maladministrasi dalam penerbitan akta kelahiran
Menurut Dewa Juli, metode jemput bola yang diterapkan ini diakui sangat efektif, khususnya bagi masyarakat yang kesulitan mengurus dokumen administrasi kependudukan (Adminduk).
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Arya Bima Sugiarto kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Kaltim, Kasmawati.
Kemendagri mengingatkan dinas dukcapil agar lebih teliti dan hati-hati dalam menerbitkan NIK baru untuk penduduk dewasa.
SEJUMLAH mahasiswa Jakarta mengeluhkan namanya dicoret dari daftar penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dengan penyaluran tahap I 2024.
BPS mengungkapkan dari jumlah 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21% lansia di Indonesia masih masuk ke dalam angkatan kerja.
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved